Review Film The Hunger Games: Mockingjay Part #1 (2014)
04:03The Hunger Games: Mockingjay Part #1
Api yang tersulut atas tindakan Katniss dalam Hunger Games semakin membara dan tidak bisa dipadamkan lagi. Katniss menjadi Mockingjay, wajah pemberontakan dan revolusi untuk Panem.
• Judul: The Hunger Games: Mockingjay Part #1
• Sutradara: Francis Lawrence
• Produser: Nina Jacobson, Jon Kilik
• Penulis skenario: Danny Strong, Peter Craig
• Rumah Produksi: Color Force
• Distributor: Lionsgate
• Tanggal rilis: 21 November 2014
• Durasi: 123 menit
• Negara: Amerika Serikat
• Bahasa: Inggris
• Catatan: Berdasarkan novel Mockingjay karya Suzanne Collins yang terbit pada tahun 2010
• Pemeran:
- Jennifer Lawrence: Katniss Everdeen
- Josh Hutcherson: Peeta Mellark
- Liam Hemsworth: Gale Hawthorne
- Woody Harrelson: Haymitch Abernathy
- Elizabeth Banks: Effie Trinket
- Philip Seymour Hoffman: Plutarch Heavensbee
- Julianne Moore: Presiden Alma Coin
- Donald Sutherland: Presiden Coriolanus Snow
- Willow Shields: Primrose Everdeen
- Sam Claflin: Finnick Odair
- Jeffrey Wright: Beetee Latier
- Jena Malone: Johanna Mason
Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) berhasil diselamatkan dari arena Quarter Quell bersama Finnick Odair (Sam Claflin) dan Beetee Latier (Jeffrey Wright). Ketiga di berada dalam perlindungan Distrik 13 yang berada di bawah pimpinan Presiden Alma Coin (Julianne Moore). Tindakan Katniss dalam arena Hunger Games memicu api pemberontakan yang tak lagi bisa dipadamkan. Plutarch Heavensbee (Philip Seymour Hoffman) dan Presiden Coin meminta Katniss untuk menjadi Mockingjay demi menyatukan pemberontak di seluruh distrik. Katniss yang awalnya menolak, akhirnya setuju menjadi Mockingjay dengan imbalan Presiden Coin akan menyelamatkan dan mengampuni tindakan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) dan pemenang lain yang ditangkap dan ditahan di Capitol.
Ritualnya masih sama seperti sebelumnya, setelah selesai membaca novel Mockingjay, baru nonton film-nya. Karena udah nonton The Hunger Games dan Catching Fire yang isinya agak beda dari novelnya tapi inti cerita tetap sama. Di film ketiga ini, jadi penasaran, bagian mana di novel yang dibuang dan digantikan dengan adegan baru dalam film. Seperti yang saya tulis di review novel Mockingjay, beda pendapat tentang film ini untungnya tidak memengaruhi minat baca dan nonton. Malah penasaran, bakalan dibikin kayak gimana ya versi filmnya, dan jadi antusias buat nonton.
Kesan pertama saat nonton film Mockingjay adalah akhirnya mendapat gambaran jelas atau visualisasi dari Distrik 13 yang hidup di bawah tanah. Di novelnya saya udah dibuat kagum hanya dengan membayangkan betapa kerennya sebuah pemerintahan dan militernya bisa berjalan jauh di bawah tanah. Jadi membawa ingatan tentang khayalan di masa kecil yang pengen punya ruang bawah tanah untuk jadi tempat berlindung andai ada perang atau bencana. Distrik 13 is amazing! Terlebih pemimpinnya adalah seorang wanita yaitu Presiden Alma Coin (Julianne Moore).
Apa yang saya bayangkan tentang Presiden Coin di dalam novel dan visualisasinya dalam film nggak jauh beda. Cantik dan tegas. Sedikit perpedaan adalah kalau di novel yang saya rasakan Presiden Coin kayak jaga jarak dan beneran nggak suka ke Katniss. Tapi di film, sikapnya ke Katniss lebih ramah dan hangat.
Selain Katniss, yang diselamatkan dari arena dan dibawa ke Distrik 13 ada Finnick Odair (Sam Claflin). Sekilas di ending film Catching Fire kan Finnick keliatan kayak fine aja, rada beda ama yang digambarkan di novel, tapi setelah di Distrik 13, gambarannya kurang lebih sama ama di novel. Nggak makek seragam abu-abu ala Distrik 13, tapi pakek seragam rumah sakit. Oh iya, setelah nonton film jadi nggeh ama seragam Distrik 13 yang sering disebut Katniss. Di film Finnick juga berada dalam perawatan medis karena depresinya.
Peserta ketiga yang diselamatkan bersama Katniss ada Beetee Latier (Jeffrey Wright). Nurut saya part Beetee ini ngeplek kayak di novel. Oya, seingat saya di novel ada kayak taman buatan yang sempet dijadiin tempat ketemuan Katniss, Beetee, dan Gale, tapi di film kayaknya nggak ada.
Juri Quarter Quell yang turut menjadi bagian dari pemberontak Plutarch Heavensbee (Philip Seymour Hoffman) juga ada di Distrik 13. Dia yang merekomendasikan Katniss untuk jadi Mockingjay. Bagian Presiden Coin yang lebih berharap Peeta yang diselamatkan juga diselipkan dalam obrolannya dengan Plutrach.
Mentor Katniss dan Peeta, Haymitch Abernathy (Woody Harrelson) juga selamat. Seperti dalam novel, di awal-awal beliau nggak muncul karena sedang dalam rehabilitasi dari kecanduan alkohol. Sayangnya bagian Haymitch nyuri alkohol dari rumah sakit nggak ada sama sekali di film. Padahal penasaran ama tingkah konyolnya. Hehehe. Dibanding pada penampilannya di film pertama dan kedua, di film ketiga ini Haymitch terlihat lebih memesona. Beneran jadi mentor yang ngemong Katniss yang sedang labil. Walau kelihatan cuek, tapi Haymitch jadi orang yang bisa ngenalin karakter Katniss lebih dari yang lain.
Perbedaan besar antara novel dan film adalah pada Effie Trinket (Elizabeth Banks). Di novel, Effie hanya muncul sebentar menjelang ending, dia berhasil dijaga tetap hidup di Capitol. Sedang yang dibawa ke Distrik 13 adalah trio penata gaya Katniss. Di film, justru trio penata gaya yang dihilangkan dan digantikan dengan Effie yang berhasil dibawa ke Distrik 13. Bagian ini saya lebih setuju ama filmnya sih. Hehehe. Secara Effie ini termasuk tokoh yang punya peran penting untuk Katniss hingga rasanya sayang banget kalau nggak dimunculkan di layar. Dan ketika Effie menunjukkan rancangan Cinna, saya merindukan karakter itu. Hiks hiks hiks.
Karakter utama cerita, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence), juga makin memesona. Adegan saat Katniss berusaha keras menghadapi depresinya juga ditampilkan walau hanya sekejap mata. Saat dia sembunyi di lorong gelap dan berusaha kembali kewarasannya dengan menghafal apa yang tertulis di gelangnya. Paling nyesek waktu adegan Katniss nemuin banyaknya mawar putih pasca Distrik 13 dihujani bom. Terlebih saat Haymitch memeluknya.
Kostum Mockingjay rancangan Cinna emang keren!!! Masih berharap karakter Cinna tetap hidup, tapi nggak mungkin banget. Karena Cinna yang secara gamblang mendukung Katniss sejak gadis itu menjadi peserta Hunger Games.
Gale Hawthorne (Liam Hemsworth) juga makin tampan dalam balutan seragam militer Distrik 13. Masih setia mendampingi Katniss bahkan saat Katniss minta dikirim ke Distrik 8. Visualisasi aksi Katniss dan Gale saat memanah pesawat Capitol keren banget.
Akhirnya bisa lihat Boggs, Cressida, Messalla, Castor, dan Pollux secara nyata. Penampilan Cressida keren! Kayak bukan orang dari Capitol. Jadi paham kenapa di novel Katniss nyebut tim kamera kayak serangga. Hehehe. Seperti dalam novel, saya menyukai karakter Boggs, walau di film ini munculnya bentaran doang.
Lega waktu Peeta Mellark (Josh Hutcherson) dan Johanna Mason (Jena Malone) berhasil diselamatkan bersama Annie dan Enobaria. Tapi kondisi keduanya miris banget. Persis kayak yang digambarkan di novel. And the most nyebelin person jatuh ke Presiden Coriolanus Snow (Donald Sutherland). Beneran kayak ular berbisa. Ngeselin mulu walau nongolan bentaran doang.
Ketika membaca novelnya, banyak adegan yang bikin nyesek, tapi nggak sampek bikin nangis. Tapi, ketika nonton film-nya, busyet dah! Banyak adegan bikin merinding dan mewek. Saat Katniss ke Distrik 8 dan mengunjungi rumah sakit, langsung merinding ketika ada pasien yang mengenalinya lalu semua mengangkat tiga jari sebagai bentuk dukungan. Nyesek banget liatnya, nggak bisa bendung air mata.
Betapa ngerinya kondisi di Distrik 12 ketika Katniss berkunjung. Mayat tergeletak di mana-mana. Bulu kuduk langsung meremang waktu nonton adegan itu. Presiden Snow kejemnya luar binasa. Nggak peduli anak-anak, wanita atau lansia langsung dibumihanguskan. Entah feel-nya lebih dapet di film daripada di novelnya. Mungkin karena melihat langsung, nggak membaca sembari membayangkan. Ngeri juga pas Distrik 13 dihujani bom sama Capitol. Ikutan tegang. Heuheuheu.
Film ini memuaskan dan bikin penasaran gimana kelanjutannya di part #2. Bagian mana yang bakalan sedikit diubah dari novelnya saat diadopsi ke film. Oh iya, nggak melulu serem, ada adegan-adegan yang lumayan bikin mata seger seperti saat Katniss istirahat di tepian sungai di Distrik 12 lalu bernyanyi atas permintaan Pollux dan saat Katniss bersama Gale diizinkan berburu di Distrik 13. Pemandangan alamnya apik banget. Tapi, ketika nyanyian Katniss dijadikan bagian dari propo, bikin merinding lagi.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster: impawards
Tempurung kura-kura, 12 Januari 2022.
- Kurayui -
0 komentar