Review The Hunger Games: Mockingjay Part #2 (2015)
04:11The Hunger Games: Mockingjay Part #2
Kisah akhir perjuangan sang Mockingjay.
• Judul: The Hunger Games: Mockingjay Part #2
• Sutradara: Francis Lawrence
• Produser: Nina Jacobson, Jon Kilik
• Penulis skenario: Danny Strong, Peter Craig
• Rumah Produksi: Color Force
• Distributor: Lionsgate
• Tanggal rilis: 20 November 2015
• Durasi: 137 menit
• Negara: Amerika Serikat
• Bahasa: Inggris
• Catatan: Berdasarkan novel Mockingjay karya Suzanne Collins yang rilis pada tahun 2010
• Pemeran:
- Jennifer Lawrence: Katniss Everdeen
- Josh Hutcherson: Peeta Mellark
- Liam Hemsworth: Gale Hawthorne
- Willow Shields: Primrose Everdeen
Peeta Mellark (Josh Hutcherson) berhasil diselamatkan dari penjara Capitol dan dibawa ke Distrik 13. Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) merasa senang dan menemuinya. Namun, Peeta telah berubah menjadi monster pembunuh yang menargetkan Katniss sebagai mangsa. Bersama Gale Hawthorne (Liam Hemsworth), Katniss tergabung dalam Pasukan Bintang di bawah pimpinan Boggs (Mahershala Ali). Tanpa diduga, Presiden Coin (Julianne Moore) mengirim Peeta untuk bergabung dalam Pasukan Bintang. Selain misi untuk membuat video propaganda, Pasukan Bintang juga harus melindungi Katniss dari Peeta. Di Capitol, Presiden Snow (Donald Sutherland) telah menyiapkan kota sebagai arena Hunger Games untuk para pemberontak yang telah bergerak menembus benteng pertahanan Capitol.
Film terakhir dari The Hunger Games. Setelah kelar nonton Mockingjay Part #1, langsung lanjut ke bagian kedua. Udah penasaran banget, gimana perkembangan Peeta dan pemenang lain yang berhasil diselamatkan dan dibawa ke Distrik 13. Pengen nonton aksi Boggs lagi. Karena udah kelar baca novel Mockingjay, jadi udah tahu ending-nya bakalan kayak gimana. Tapiii tetep bikin penasaran. Eksekusi versi film-nya kayak gimana.
Pada film Mockingjay Part #1, menjelang ending disajikan adegan Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) menemui Peeta, lalu Peeta tetiba menerjang Katniss dan mencekik leher Katniss hingga Katniss pingsan. Kita tahu Katniss nggak akan mati semudah itu, kan? Yap, Katniss selamat dan dalam film kita bisa menyaksikan betapa mengerikannya bekas luka yang ditinggalkan Peeta yang berkeras membunuh Katniss. Di awal langsung disuguhi adegan nyesek sepasang kekasih Hunger Games Katniss-Peeta.
Disebutkan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) mengalami pembajakan selama di Capitol dan diubah menjadi mesin pembunuh untuk Katniss. Suer miris banget liat kondisi Peeta pas baru aja diselamatkan. Walau nongolnya bentaran-bentaran doang.
Johanna Mason (Jena Malone) juga dapat jatah nongol di layar. Kurang lebih sama ama di novel. Ngarepnya Johanna bisa ikutan dalam misi ke Capitol, waktu baca novelnya. Tapi karena kondisinya nggak stabil banget jadi ya nggak mungkin.
Sebagai gantinya, penonton diberi sajian aksi Finnick Odair (Sam Claflin) dengan tombak barunya buatan Beete. Sayang scene Finnick dengan tombaknya minim banget. Kurang lebih sama ama di novel walau spesifikasi trisula Finnick diceritakan secara detail di novel cukup bikin penasaran untuk ditampilkan. Ada sih adegannya, tapi apa ya, kurang bikin puas. Dasar Kura kurang ajar. Tinggal nonton aja banyakan protes. Muehehehe.
Di review film Mockingjay part #1 saya ngeluh karena lokasi taman buatan nggak ada. Di bagian kedua ini, kita bisa liat itu di pernikahan Finnick dan Annie. Saya pikir scene ini bakalan dibuang, ternyata ada. Kisah cinta sejoli pemenang Hunger Games yang nggak kalah nyesek dari kisah cinta pemeran utama.
Kalau nggak salah di review novel Mockingjay saya nulis kalau cerita cinta antara Peeta-Katniss-Gale makin jelas. Di film, kita bisa melihatnya di bagian kedua. Gale Hawthorne (Liam Hemsworth) tahu Katniss nggak akan milih dia, karenanya dia milih untuk menjaga Katniss dan Peeta. Gale di sini makin keliatan sisi abang idamannya daripada kekasih idaman. Bisa jadi dua-duanya sih. Sikap tegasnya dalam melawan Presiden Snow beneran nggak bisa diganggu gugat.
Udah tahu di bagian kedua ini makin banyak kejadian nyesek dan ketika adegan semakin mendekati ke adegan nyesek itu kayak, I don't wanna watch that scene. Tapi, penasaran! Terlebih di bagian dua ini, Boggs bakalan dapat lumayan banyak scene. Boggs (Mahershala Ali) adalah karakter favorit yang saya berharap bisa bertahan sampai akhir di sisi Katniss.
Waktu Pasukan Bintang diturunkan ke medan perang, rasanya nggak sanggup buat nonton adegan Boggs akhirnya kehilangan nyawa. Untungnya di film adegannya nggak seserem yang digambarin di novel. Untuk adegan kejam dan seremnya emang lebih sadis di novel. Di film jadi ramah mata banget buat ditonton. Termasuk saat Boggs nggak sengaja menginjak ranjau dan akhirnya tewas.
Kalau di novel, adegan Pasukan Bintang memasuki area pertempuran di pinggiran Capitol terkesan santai dan penuh guyonan. Baru ngeri setelah Boggs nginjek ranjau. Tapi di film, serius mulai dari awal. Feel tegangnya lebih dapet. Terlebih saat udah masuk ke bawah tanah di bawah arahan Pollux. Orang-orang di Pasukan Bintang sekeren gambarannya di novel. Suka!!!
Nyesek banget pas adegan Boggs yang sekarat nyerahin holo ke Katniss. Rasanya masih nggak terima Boggs tewas. Hiks!
Adegan saat Pasukan Bintang menghadapi jebakan dan serangan Capitol kurang lebih sama seperti di novel. Anggota pasukan yang nggak sengaja dilempar Peeta ke jaring jebakan, pengorbanan Leeg 1 dan Leeg 2, sinar kuning mematikan, mesin pencacah daging, dan mutt ada semua. Hanya saja urutannya tidak sama dengan di novel. Tegangnya tetep sama. Paling ngeri waktu Letnan Jackson menyadari keberadaan mutt yang mengejar mereka. Perang dengan sekawanan mutt juga tegang banget. Banyak adegan kematian yang menyesekan hati. Baca di novel udah nyesek, nonton makin nyesek. Terlebih saat Finnick mengorbankan dirinya untuk menghalau mutt yang mengejar Katniss. Padahal ngarepnya Finnick tetep hidup dan terus mendampingi Annie. Heuheuheu. Pollux pun harus kehilangan saudaranya.
Di film, penampilan Cressida (Natalie Dormer) bener-bener memesona. Sutradara handal yang juga petarung handal. Tim perekam propo hanya menyisakan Cressida dan Pollux.
Visualisasi Tigris sesuai harapan. Sayangnya nongolnya cuman bentaran, sama ama di novel. Momen di ruang bawaj tanah toko Trigis terasa hangat tapi juga nyesek. Saat Gale dan Peeta ngobrol, lalu Katniss denger tapi pura-pura tidur.
Paling nyesek waktu Katniss liat Prim (Willow Shields) di antara pasukan medis, lalu bom meledak. Katniss terlempar dan terbakar. Walau sekejap, lebih nyesek dari adegan kematian Rue di film pertama.
Suka banget ama visualisasi taman bunga mawar milik Presiden Snow. Cantik tapi ngeri karena jadi sarang ular. Ucapan Presiden Snow mengandung bisa beracun. Tapi, saya menyetujui keputusan Katniss di akhir cerita. Bagaimana Prim bisa berada di garda terdepan tentu saja atas perintah orang paling berwenang di Distrik 13.
Sama seperti Boggs, Prim adalah karakter yang membuat saya jatuh hati sejak pertama mengenalnya dalam cerita. Sama seperti Cinna dan Rue. Sayang kesemuanya berakhir mati. Momen Katniss nangis dan peluk Buttercup juga nyesek banget liatnya. Keduanya sama-sama mencintai dan kehilangan Prim.
Nge-ship Effie sama Haymitch dan dikasih dong secuil romansa mereka. Plus epilognya juga dikasih jatah layar di film.
Film ini apik dan menurut saya memuaskan walau tetep ada adegan yang dihilangkan dan diganti dengan adegan lain. Namun, itu nggak mengurangi inti cerita. Bahkan di beberapa bagian malah memberi kesan lebih dalam dibanding novelnya. Feel-nya jadi lebih dapet gitu.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster: impawards
Tempurung kura-kura, 14 Januari 2022.
- Kurayui -
0 komentar