Review Film Raya and the Last Dragon (2021)

04:39

 Raya and the Last Dragon



Penjaga Permata Naga yang mencari naga terakhir untuk menyelamatkan dunia dari serangan Druun.


• Judul: Raya and the Last Dragon

• Tanggal Rilis: 5 Maret 2021

• Durasi: 107 menit

• Bahasa: Inggris

• Negara: Amerika Serikat

• Pemeran:

   - Kelly Marie Tran: Raya

   - Awkwafina: Sisu

   - Izaac Wang: Boun

   - Gemma Chan: Namaari

   - Daniel Dae Kim: Ketua Benja

   - Benedict Wong: Tong

   - Sandra Oh: Virana

   - Thalia Tran: Noi

   - Alan Tudyk: Tuk Tuk


Raya adalah Penjaga Permata Naga terakhir. Setelah negeri tempatnya tinggal diserang Druun, Raya bertekad mengembara ditemani sahabatnya, Tuk Tuk, untuk mencari naga terakhir. Walau keberadaan naga terakhir disebutkan hanya sebuah dongeng, Raya berharap ia bisa bertemu demi mengembalikan ayahnya dan mengusir Druun yang membuat dunia kacau. Di tengah usahanya, Raya tak hanya harus menghadapi Druun, ia harus melawan Namaari yang menjadi musuhnya sejak masa kanak-kanak.


Kalau ada film berbau naga, selalu bikin penasaran. Yap, saya masih tergila-gila dengan naga. Film animasi pun nggak masalah, yang penting bisa lihat naga dan turut merasakan emosi saat karakter berinteraksi dengan naga. Membayangkan andai itu saya. Hehehe. Maafkan otak saya yang terlalu demen ngehalu. Maklum, zodiak Cancer mah gini. Heuheuheu.

Walau dirilis tahun kemarin, di bulan Maret, baru nonton di bulan April tahun ini. Terlambat setahun, Kura!!! Padahal waktu itu udah masuk list, harus nonton ini karena naga. Tapi, terlena sama film dan drama lainnya, sampai lupa dan baru nonton di tahun 2022. Penasaran, gimana ceritanya. Apakah bakalan kayak  How to Train Your Dragon? Atau bakalan beda.



Membaca informasinya di Wikipedia, disebutkan bahwa film Raya ini terinspirasi dari budaya tradisional masyarakat Asia Tenggara. Salah satu penulisnya ternyata penulis skenario dari film Crazy Rich Asians  yang rilis pada tahun 2018.

Berkisah tentang wilayah bernama Kumandra yang makmur. Pada masa itu, manusia dan naga hidup berdampingan. Naga memberi keberkahan untuk manusia. Namun, suatu hari Druun menyerang. Mengubah naga dan manusia menjadi batu. Naga terakhir bernama Sisu mengumpulkan sisa kekuatan dan membuat sebuah permata yang berhasil untuk mengusir Druun.

Pasca kejadian itu, manusia jadi serakah dan memperebutkan Permata Naga. Kumandra pun terpecah belah menjadi lima bagian. Permata Naga berada di Wilayah Heart (Hati) yang berada di bawah pimpinan Ketua Benja (Daniel Dae Kim).



Ketua Benja berniat menyatukan kembali Kumandra dan mengundang empat suku lainnya yaitu Yaitu Fang (Taring), Spine (Tulang), Talon (Cakar), dan Tail (Ekor) ke wilayahnya. Raya, Putri dari Heart berusaha menjalin komunikasi dengan Namaari, Putri dari Fang. Keakraban Raya dan Namaari mencairkan suasana. Memercayai Namaari, Raya pun mengajak gadis itu untuk melihat Permata Naga. Tanpa disangka, Namaari hanya memanfaatkan Raya untuk masuk ke dalam tempat Permata Naga disimpan. Terjadi konflik antar kelima suku dan membuat Permata Naga pecah menjadi lima bagian. Para Druun bangkit dan mengubah manusia menjadi batu.







Enam tahun kemudian, Raya (Kelly Marie Tran) yang sudah tumbuh remaja memutuskan untuk mengembara. Berbekal peta pemberian Namaari, Raya berkeliling ke seluruh wilayah untuk mencari keberadaan naga terakhir, karena ia ingin ayahnya kembali dan menghilangkan Druun yang membawa kesengsaraan.



Dalam pengembaraannya, Raya ditemani sahabat karibnya, Tuk Tuk. Hewan sejenis Armadillo yang sekaligus menjadi tunggangannya.



Raya akhirnya tiba di sungai terakhir dan berhasil menemukan Sisu (Awkwafina), Sang Naga Terakhir. Sayangnya walau berhasil menemukan Sisu, perjuangan yang harus ditempuh Raya tidaklah mudah. Ia harus mengumpulkan potongan Permata Naga lainnya agar Sisu bisa mengembalikan kekuatannya.



Cerita apa pun itu yang karakter utamanya adalah perempuan selalu menarik minat buat nonton. Begitu juga dengan Raya. Putri tunggal, pewaris tahta wilayah Heart sekaligus satu-satunya penjaga Permata Naga yang tersisa. Gadis tangguh yang rela meninggalkan tempat kelahirannya demi mengembalikan sang ayah yang menjadi batu akibat kutukan Druun.

Druun adalah sosok roh jahat, di sini digambarkan bentuknya tak beraturan berwarna hitam dan ungu bercahaya. Apa pun yang tersentuh Druun akan berubah menjadi batu. Sejak Druun kembali, kekacauan terjadi di mana-mana. Bahkan ada suku yang hilang.



Sosok naga di sini adalah seekor ular besar yang memiliki empat kaki. Alih-alih sisik, naga digambarkan berbulu. Jadi gemes liatnya. Berasa hugable banget naganya. Heuheuheu.



Diceritakan setiap naga memiliki kekuatan sihir. Salah satunya adalah bisa berubah bentuk jadi manusia. Kekuatan yang terdapat di potongan batu permata akan muncul saat Sisu menyentuhnya. Sisu dalam wujud manusia keren juga. Suer jatuh cinta ama karakter Sisu ini. Naga bawel, bersahabat, ramah, tapi nggak sesuai harapan. Udah nebak sih part ini. Bahwa Sisu bukan naga seperti yang apa Raya bayangkan. Tapi denger kisah Sisu, nyesek juga. Hiks!



Sesulit apa pun jalan yang kamu tempuh pasti akan ada kemudahan seperti mendapatkan teman tak terduga. Dalam perburuan mencari potongan Permata Naga--ini jadi keinget petualangan Inuyasha buat ngumpulin Bola Empat Arwah--Raya juga bertemu orang-orang tak terduga yang akhirnya menjadi sekutu. Boun (Izaac Wang) yang pertama menawarkan jasa yaitu mengantar perjalanan Raya. Boun senasib dengan Raya, jadi yatim piatu karena serangan Druun. Saking traumanya, Boun sampai nggak berani ninggalin perahu. Druun takut air. Makanya suku-suku yang berhasil bertahan melindungi wilayah mereka dengan air. Entah kenapa, sosok Kapten Boun ini bikin keinget bocah tengil di film Moana. Yang diajarin nari ama Moana malah sibuk nari dengan gayanya sendiri.



Pencarian pecahan Permata Naga juga nggak gampang. Sisu yang lugu kena tipu. Raya yang gampang kasihan pun kena tipu yang nipu bayi pula. Namanya Noi (Thalia Tran), balita yang diasuh tiga monyet dan akhirnya jadi penipu buat bertahan hidup. Akhirnya Noi mau bantuin Raya juga.




Tong (Benedict Wong) satu-satunya manusia yang tersisa di hutan bambu pun akhirnya bergabung bersama Raya untuk mencari potongan Permata Naga dan mengembalikkan keadaan.



Setelah peristiwa enam tahun sebelumnya, Raya masih merasakan kemarahan pada Namaari (Gemma Chan). Dalam perburuan pecahan Permata Naga pun masih harus berurusan dengan Namaari. Namaari sukses bawain karakternya. Bikin emosi.



Khas film Disney, banyak pelajaran yang bisa dipetik. Tentang keserakahan manusia yang bisa membawa bencana. Tentang arti persabahatan dan rasa saling percaya. Bahwa selama napas masih berada dalam raga, harapan pun pasti masih ada. Kadang kita dibutakan oleh ego dan membutuhkan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan. Walau film animasi, banyak scene yang bikin nyesek sampai mewek. Hiks.



Banyak yang memuji visualisasi dari film animasi ini, dinilai apik dan sempurna. Saya setuju. Sangat memanjakan mata. Seolah diajak berkeliling ke negeri dongeng beneran. Pengisi suara untuk tiap karakter juga pas. Paling suka Sisu. Kekeke. Adegan gelud alias aksi laganya juga apik. Pesan-pesan moralnya juga banyak banget seperti yang saya tulis di atas. Momen waktu Raya pelukan ama Sisu bikin envy. Habisnya Sisu kayak hugable banget gitu. Berasa ikut ngrasain emosinya Raya.




Film ini keren! Bisa ditonton bareng sama anak sembari ngasih tahu tentang pesan-pesan yang disampaikan dalam film.

Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster: Impawards


Tempurung kura-kura, 10 April 2022.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews