Review Drama Korea Tomorrow (2022)

05:05

 Tomorrow



Malaikat Maut yang tergabung dalam Tim Manajemen Risiko bertugas menolong orang-orang yang ingin bunuh diri.


• Judul:

   - Global: Tomorrow

   - Romanisasi: Naeil

   - Hangul: 내일

• Sutradara: Kim Tae Yoon, Sung Chi Wook

• Penulis:

  - Webcomic: Ra Ma

  - Drama: Kim Yoo Jin

• Network: MBC

• Episode: 16

• Tanggal tayang: 1 April  - 21 Mei 2022

• Durasi: ± 60 menit per episode

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea

• Catatan: Bedasarkan webcomic "Naeil” karya Ra Ma yang terbit pada 20 Mei 2017 di Naver

• Pemeran:

  - Kim Hee Seon

  - Ro Woon

  - Lee Soo Hyuk

  - Yun Ji On

  - Kim Hae Sook


Suatu malam, Choi Jun Woong (Ro Woon) berusaha menyelamatkan orang yang hendak bunuh diri. Karena sebuah kesalahan, ia terjatuh dan kemudian koma. Jun Woong bertemu malaikat maut bernama Koo Ryeon (Kim Hee Seon) dan Im Ryoog Gu (Yun Ji On). Keduanya adalah anggota dari Tim Manajemen Risiko yang memiliki tugas menyelematkan orang yang ingin bunuh diri.  Jun Woong pun akhirnya bergabung dengan Tim Manajemen Risiko dan bekerja di bawah pimpinan Koo Ryeon.


Tetiba dah kelar aja ini drama. Bakalan kangen ama trio Tim MR. Heuheuheu. Tahu drama ini dari Instagram, pas nonton teaser-nya, eh kok kayaknya seru ya! Akhirnya masukin list tontonan ongoing. Setelah resmi tayang dan nonton, episode pertama udah nancep di hati dan jadi tontonan yang paling ditunggu setiap weekend.

Drama dengan tema fantasi masih jadi favorit saya, karenanya pas di habis nonton teaser langsung penasaran ama drama ini. Tentang malaikat maut? Sepertinya menarik! Apakah bakalan bercerita tentang makhluk fana bernama manusia yang jatuh hati dengan makhluk tak kasat mata macam drama Doom at Your Service? Atau lain cerita? Di tengah nonton merasa kok drama ini ceritanya tentang Koo Ryeon dan Park Jung Gil kok mirip cerita di drama Mystic Pop-up Bar ya. Jadi nebak-nebak, apa bener kisah Ryeon dan Jung Gil kayak kisah dua karakter utama di drama Mystic Pop-up Bar. Trus semisal sama, apakah Jun Woong reinkarnasi dari anak Ryeon? Mulai memunculkan teori-teori sendiri, bisa jadi waktu Ryeon bunuh diri kondisinya sedang hamil.



Bunuh diri? Yap! Drama ini sebenernya mengambil tema tentang bunuh diri. Kok tentang bunuh diri? Setelah nonton, tujuannya untuk kampanye anti bunuh diri yang angkanya cukup tinggi di Korea. Diadaptasi dari webcomic yang rilis pada tahun 2017, drama Tomorrow banyak menyajikan kisah yang ada di sekitar kita di masa kini. Kisah-kisah tentang kenapa orang sampai memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Dari episode perdana dah dikasih sajian yang menarik. Trus, tiap episode juga menyajikan kisah yang bikin perasaan jadi campur aduk. Drama ini tuh komedinya ada, sedih dan nyeseknya juga dapet. Jadi pas nonton tuh perasaan kayak diombang-ambing. Habis dibuat senyum lebar, eh dibuat nangis sesenggukkan.

Masalah-masalah yang diangkat juga sama ama yang ada di kehidupan nyata. Masalah yang menjadi dasar hingga seseorang memutuskan untuk bunuh diri. Mulai dari bullying, sakit, dan tekanan hidup lainnya. Setiap episode unik dan nyesek, tapi menurut saya yang paling bikin merinding itu episode kasusnya Bapak Veteran Lee Young Chun. Setiap hampir seluruh episode emang bikin nangis, tapi yang feel-nya paling dapet, nyeseknya juga episode Kakek Lee Young Chun. Di sekitar kita ada orang-orang macam Kakek Lee Young Chun ini.




Kasus Noh Eun Bi juga nggak kalah nyesek. Korban bullying yang berusaha tetap bertahan hidup dengan trauma masa lalunya. Bahkan ia harus ketemu lagi ama pelaku bullying yang bikin dia trauma seumur hidup. Kasus bullying juga marak di Korea beberapa tahun terakhir. Bahkan ada yang melibatkan idol juga.



Setiap episode dalam drama ini memberi gambaran dan pesan agar kita nggak menganggap remeh jika ada orang terdekat yang mengalami depresi. Kayak kasus si kembar. Ini juga nyeseknya minta ampun. Relate ama kehidupan nyata. Seringnya orang terdekat yang harusnya bisa dijadikan sandaran justru menjadi senjata paling tajam yang membuat seseorang jadi makin terpuruk hingga memutuskan untuk bunuh diri.



Selain itu, pesan yang disampaikan adalah bahwa bunuh diri nggak hanya menyiksa si pelaku bunuh diri, tapi juga orang-orang yang ditinggalkan. Pesan yang sama yang juga saya dapatkan dari novel Scheduled Suicide Day karya Akiyoshi Rikako sensei. Kebetulan tema yang diangkat sama yaitu tentang bunuh diri. Dalam kepercayaan dan agama apa pun itu, bunuh diri dilarang dan neraka lah tempat bagi para pelakunya. Di drama ini digambarkan konsekuensi yang harus ditanggung bagi pelaku bunuh diri menurut kepercayaan orang Korea.

Oya, menggambarkan juga tentang bagaimana hubungan antara manusia dan hewan. Ini bikin nyesek juga. Karena pernah ngrasain gimana kehilangan hewan peliharaan yang udah nemenin bertahun-tahun. Drama ini juga menghadirkan banyak penggiat dunia hiburan Korea baik aktris atau aktor bahkan idol. Selain Ro Woon yang jadi pemeran utama, kita juga bisa melihat penampilan N VIXX dan Seung Yoon Winner. Nggak hanya itu, OST drama ini juga enak-enak. Yang bikin semangat ada, yang bikin perasaan melow juga ada.





Komplit banget ya! Pemerannya oke-oke, cerita bagus, trus lagu-lagu yang jadi original soundtrack-nya juga bagus. Pesona Kim Hee Seon emang nggak pernah pudar. Pertama nonton akting beliau di film The Myth beradu akting dengan Jackie Chan. Cantik banget! Trus nonton proyek dramanya Alice yang tayang di tahun 2020. Pensiun jadi penjelajah waktu, malah jadi malaikat maut. Kekeke. Malaikat maut dalam drama Korea penampilannya selalu unik ya. Pun demikian dengan karakter Koo Ryeon yang diperankan Kim Hee Seon. Rambut pink dengan riasan mata warna merah. Agak mencolok tapi tetep pantes aja diliatnya. Pas ama karakter Koo Ryeon yang ceplas-ceplos.



Rekan kerja Koo Ryeon di Tim Manajemen Risiko ada Im Ryoog Gu (Yun Ji On) yang penampilannya nggak kalah nyentrik tapi punya hobi agak jorok yaitu ngupil. Awal nonton, kenapa ih mas malaikat maut ini kok hobinya ngupil. Pas kisahnya udah dibongkar, nyesek banget dong! Alasan di balik dia demen ngupil ternyata ada so nyesek story-nya. Mamas ini sebenernya pas dapat peran jadi kaki tangan pembunuh di Jirisan penampilannya memesona, di sana karakternya berakhir mati dan di sini jadi malaikat maut. Pesonanya makin bersinar. Terlebih pas udah ganti gaya rambut pasca ketemu langsung ama mamaknya. Jadi makin cakep, hobi ngupilnya ilang pula. Kekeke.



Ini pertama kalinya nonton akting Ro Woon, walau dia udah ada banyak proyek drama dan beberapa dramanya sukses. Perannya sebagai Choi Jun Woong dibawakan dengan apik. Tipikal orang baik yang bagi sebagian orang nyebelin tapi ngangenin. Ganteng-ganteng rada geblek juga sih. Kekeke.



Kalau si Mas Vampir ini dah beberapa kali nonton proyeknya. Pertama nonton aktingnya pas jadi vampir di era Joseon, adu akting ama Mas Junki di drama Scholar Who Walks the Night. Karakternya lumayan melekat dan bikin ill feel. Mulai bisa 'nerima' doi jadi mamas editor di drama Doom at Your Service. Di film Pipeline pun perannya ngeselin. Tapiii di drama ini, oh my! Keren banget! Jadi malaikat maut yang taat aturan dan panutan banget. Mungkin bagi sebagian orang sikapnya rada bikin ill feel, tapi makin lanjut yang ada malah nyesek. Hiks!



Setelah nonton sampai habis, memang ada bagian yang mirip ama drama Mystic Pop-up Bar. Hal kayak gitu wajar karena satu ide bisa ditangkap lebih dari satu kepala dan pasti eksekusinya beda. Kalau Mystic Pop-up Bar menurut saya lebih ringan walau sama-sama ada nyeseknya. Nah, drama ini beberapa tingkat lebih nyesek. Jun Woong bukan reinkarnasi anak Ryeon! Tapi, kenapa Bu Direktur Jumadeung bilang, "Kamu sama sekali nggak berubah?" Mungkin ini maksudnya sifat Kun Woong yang pengasih yang tetep nggak berubah meskipun dia udah rekinkarnasi. Sebelumnya kan dikasih liat masa lalu dia yang jadi pejuang tuh. Oya, kisah wanita penyintas ini juga nyesek. Dulu Indonesia juga pernah ada yang buat kisahnya. Saya masih kecil, nonton di TV hitam putih. Kisahnya persis kayak perempuan-perempuan di drama ini juga. Karena tahu sifat Jun Woong, Bu Direktur jadi gunain dia.



Btw, pas liat Bu Direktur langsung mbatin, Lho neneknya Dalmi jadi Dewa. Hehehe. Inget kan sama nenek penjual corndog di drama Start-up? Suka banget ama Bu Direktur. Bijak banget. Plot twist tentang hukuman Park Jung Gil bikin senyum-senyum sendiri.



Mengikuti 16 episode nggak ada yang bikin bosan. Setiap episode unik. Alur juga cepat, runtun. Semua konflik dijelaskan dan terselesaikan. Termasuk kesalahpahaman ratusan tahun antara Ryeon dan Jung Gil. Oya, yang jadi Ryeon muda ternyata dedek cantik di film Miracle in Cell No.7. Udah gede. Cantik pula. Mana peran yang dibawain pinter memanah, bikin makin jatuh hati.




Hubungan antara Jung Woon dan Pak Lim juga bikin gemes. Bromance with love–hate relationship. Berantem ama akur sama-sama bikin gemes.



Drama ini saya rekomendasikan untuk ditonton! Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster: Hancinema


Tempurung kura-kura, 23 Mei 2022.

- Kurayui -


You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews