Rumah Makan Lesehan Di Pinggir Sawah - Warung Mbak Ratna

04:54

 Rumah Makan Lesehan Di Pinggir Sawah - Warung Mbak Ratna



Belakangan banyak bermunculan bisnis kuliner dengan konsep unik. Nggak hanya di kota, di desa pun banyak bisnis-bisnis kuliner baru yang mengusung konsep kekinian yang selfiable dan Instagramable. Salah satunya adalah Warung Mbak Ratna.

Lokasinya berada di tepi jalan raya utama Karangnongko - Karanganyar sebelum jurang Karanganyar. Di Google map belum ada, mungkin karena masih baru ya, jadi belum ada. Tapi, nggak perlu khawatir nyasar karena warungnya ada di tepi jalan utama, model bangunannya mencolok dan satu-satunya bangunan di area itu. Kenapa model bangunannya mencolok? Di sekitar situ ada rumah warga juga, yang menjadikan bangunannya mencolok adalah konsep bangunannya yang unik. Serba alami, serba bambu.

Warung Mbak Ratna dibangun dengan bahan dasar bambu dan kayu dengan atap jerami. Keren kan! Berasa kayak masuk ke rumah zaman dahulu banget, bahkan zaman kita belum lahir ya, rumahnya dari kayu dan bambu, atapnya jerami, duduknya lesehan. Dari luar aja udah selfieable.



Dari pintu masuk langsung disambut meja kasir yang sekaligus jadi meja pemesanan atau pengambilan buku menu. Jadi kita ambil daftar menu sambil dikasih nota, lalu dibawa ke meja yang kita mau duduk, pilih menu, tulis di nota, setelah selesai, balikin lagi ke meja kasir dan tinggal duduk manis nunggu pesanan.



Walau lokasinya di tepi jalan raya, tapi view yang disajikan adalah hamparan sawah hijau yang suer bikin mata sama pikiran adem. Saya yang orang ndeso aja seneng, gimana dengan orang kota yang tiap hari liat bangunan. Pasti tambah seneng. Waktu saya duduk nunggu pesanan, sambil menikmati indahnya kawanan burung kunthul yang terbang di area sawah. Sayang nggak ketangkep kamera momennya.



Saya memilih dateng sore karena pengennya menikmati senja dari lantai dua. Belum rezeki karena tetiba hujan turun. Warung Mbak Ratna punya dua lantai, di lantai bawah konsepnya lesehan. Di lantai atas ada meja dan kursi. Nah, view dari lantai atas ini yang seru. Jadi ada spot foto, trus background-nya sawah dan kalau pas lagi cerah cuacanya, bisa dapat background Gunung Semeru. Suer indah banget kalau pas cerah. Kalau sore, bisa menikmati senja di ufuk barat plus indahnya Gunung Putri Tidur. Sayang saya belum rezeki karena datang pas hujan.






Oya, saya datengnya pas padi deket warung juga udah dipanen. Walau terkesan gundul, tapi tetep apik view-nya. Kalau nggak hujan, udah turun ke sawah buat foto-foto. Hehehe. Sayangnya nih ya, sepertinya ada beberapa pengunjung yang kurang sadar pada arti buang sampah pada tempatnya hingga buang tisu dan puntung rokok sembarangan ke area sawah. Padahal ada asbak lho di tiap meja. Buang aja di asbak kan nanti dibersihin ama yang punya warung, bukan malah buang sembarangan. Kasihan yang punya warung juga kan kalau sampai ditegur yang punya sawah.



Fasilitas selain lantai satu dan dua, ada juga musala dan toilet. Jadi pas makan misal masuk waktu salat, bisa sekalian nebeng salat di musala. Untuk kaum beser macem saya, nggak usah khawatir karena ada toilet juga. Lokasinya deketan ama musala. Air juga mengalir dengan baik. Toilet dan musala juga bersih.



Parkir gratis. Area parkir di tepi jalan. Untuk motor bisa agak masuk, untuk mobil bisa menepi aja di tepi jalan.




Sekarang kita bahas menu makanan dan minumannya. Minumannya ada minuman hangat dan dingin. Aneka jus ada, teh, kopi juga ada. Saya pesan jus alpukat tanpa es, jus sirsak, dan es teh. Rasa jusnya menurut saya enak. Nggak terlalu manis. Menurut saya udah sesuai ama harga sih. Dengan harga Rp. 8.000,- penampilan dan rasa udah oke, sesuai dan cocok di lidah saya. Harga minumannya standar. Es teh Rp. 3.000,- dan jus sirsak Rp. 5.000,- Murah nurut saya.



Untuk makanan fokusnya ke olahan bakar dan goreng. Ada ayam dan ikan air tawar (lele dan mujaer). Sayangnya nggak ada menu sayurnya. Semisal ada tumis kangkung gitu, wuh tambah sip. Semoga aja next time ada menu sayurnya. Saya pesan ayam bakar dan ayam goreng laos. Harga makanannya juga murah.



Ayam bakar Rp. 13.000,- dan ayam goreng laos Rp. 12.000,- Ukuran sesuai harga. Soal rasa, enaaak. Beneran. Harga murah tapi rasa enak. Masaknya nggak pelit bumbu. Lalapannya juga lengkap, ada timun, kubis, dan kemangi. Kubisnya krius manis. Suka suka suka! Hehehe.



Nasinya juga saya suka, pulen dan dimasak nggak terlalu lembek juga nggak terlalu kering. Pas gitu, cocok ama selera saya. Trus porsinya juga banyak. Untuk dua orang porsinya banyak, sampai masih sisa karena udah kenyang maksimum.



Lauk pendampingnya ada tahu tempe. Kalau nggak salah ada yang diolah dengan metode biasa dan ada yang dibacem. Sepaket tahu tempe goreng Rp. 5.000,- dapat tiga potong tahu dan tiga potong tempe. Digorengnya kering, jadi krius dan lagi-lagi bumbunya kerasa. Asin gurih enak.



Next, sambel. Ini nggak pelit kalau ngasih. Hehehe. Disajikan dengan irisan jeruk, duh jeruk apa sih yang kecil-kecil itu. Sambelnya ini kayak sambel bajak kalau nurut saya, tapi pakek gula merah atau gula Jawa. Jadi rasanya tuh apa ya, unik gitu lho. Trus nggak terlalu pedes, jadi yang nggak doyan pedes masih bisa makan. Manis, pedes, asin, dan gurihnya pas. Cocok banget dimakan ama nasi anget. Sambelnya dimakan ama nasi putih doang udah enak. Ada peyek dan keripik tempe juga yang bisa dibeli buat temen makan.



Sambil makan sambil liat sawah, ngebayangin kalau pagi gitu berasa kayak ikutan Pak Tani ke sawah trus makan di pinggir sawah, pakek tangan. Ya Allah, syahdu dan nikmatnya. Next kudu balik lagi biar bisa dapat momen apik makan sambil liat sawah dan Semeru atau senja. Kalau malam juga syahdu dengan lampu-lampu hias di lantai dua. Tentukan waktu berkunjung sesuai selera wes. Mau makan santai sambil liat syahdunya senja dan cantiknya Gunung Putri Tidur atau gagah nan anggunnya Gunung Semeru.

Warung Mbak Ratna saya rekomendasikan karena selain harganya murah, rasa enak, tempat juga asik, enak buat nongkrong bareng temen atau keluarga. Tempat juga bersih. Oya, di meja emang nggak ada tisu. Tapi, kata Linda di meja kasir disediakan. Jadi mungkin bisa minta ke mbaknya gitu kali ya yang nggak bawa tisu sendiri. Selamat mencoba.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews