One Day Trip To Bangil, Pasuruan - Makam Mbah Ratu Ayu Ibu

04:41

 Hababah Syarifah Khodijah - Makam Mbah Ratu Ayu Ibu



Dari makam Syeh Jalaluddin Lowo Ijo, lanjut menuju makam Mbah Ratu Ayu yang lokasinya juga di kota Bangil. Udah nanya-nanya juga ke saudara dan udah dikasih ancer-ancer, tapi kami tetap menggunakan panduan Google Maps. Informasi yang sebelumnya kami kantongi, katanya makam Mbah Ratu Ayu lokasinya deket ama Alun-alun Kota Bangil. Dalam perjalanan menuju makam Syeh Jalaluddin Lowo Ijo udah melewati alun-alun, kami pun optimis bakalan bisa menemukan dengan mudah. Tapi takdir berkata, Tidak semudah itu, Kura! Hehehe. Nyasar lagi? Iya. Salah belok lagi. Salah satu dari kami turun dan nanya ke ibu-ibu yang jualan di pinggir jalan utama. Lagi-lagi terima kasih orang baik yang sudah dengan sukarela membantu kami.

Namanya juga mencari lokasi yang belum pernah dikunjungi, pasti ada cerita masing-masing dan nggak lepas dari nyasar, salah belok, salah arah dan sejenisnya. Di situlah seninya. Hehehe. Karena walau udah pakek panduan Google Maps, di daerah baru kita pasti nggak apal nama jalan terlebih kalau nggak ada papan penunjuk. Jadi salah jalur dan nyasar adalah bagian dari proses yang harus dinikmati.

Setelah dapat petunjuk arah, kami putar balik, keluar area alun-alun dan masuk ke jalur utama. Ternyata lokasi agak jauhan dari Alun-alun Kota Bangil. Ndak jauh-jauh amat tapi ya ndak di deket area alun-alun. Tapi lokasi mudah ditemukan karena berada di kawasan ramai, di tengah kota. Beda ama lokasi makam Syeh Jalaluddin Lowo Ijo yang masuk ke dalam gang lumayan jauh. Kalau di makam Mbah Ratu Ayu ini vibe-nya kayak di makam Sunan Bonang. Deket alun-alun, bisa jalan kaki dari alun-alun, deket masjid. Parkiran luas, di area parkir banyak stan kuliner. Jadi semisal habis ziarah laper, bisa sekalian makan.


Sebelum masuk, di deket masjid ada mas-mas pengurus. Nanti kita disuruh isi buku tamu. Kami kemarin pas ke sini langsung nylonong, sampai dipanggil ama mas-masnya. Kekeke. Mohon maaf banget, kami pikir kayak di makam Syeh Jalaluddin Lowo Ijo, nggak usah isi buku tamu bisa langsung masuk, infak masukin kotak. Beda tempat beda aturan, sekali lagi maafkan kami. Setelah isi buku tamu--diwakili ketua rombongan--lalu bisa kasih infak seikhlasnya dan boleh deh langsung lanjut jalan menuju makam.

Setelah gapura, ada masjid. Masjidnya cantik. Bisa salat atau sekadar wudu di masjid. Dari gapura, jalan bentar, sebelah masjid langsung lokasi makam. Mohon maaf ini karena ketika nyampek di Makam Mbah Ratu Ayu saya kena migrain parah, jadi foto dan video kurang bagus diambilnya. Terlebih pas di makam ada kejadian yang membuat kami hampir lari berhamburan.

Makam sudah dibangun dengan apik. Di dalam bangunan terdapat 4 makam. Selain makam Mbah Ratu Ayu sendiri, ada makam Abdullah Bin Abdur Rahman, dan pembantunya, juga makam KH. Qosyim Muzammil.


Lokasi makam Mbah Ratu Ayu dikenal dengan Hababah Syarifah Khodijah - Makam Mbah Ratu Ayu Ibu. Syarifah Khodijah adalah nama asli dari Mbah Ratu Ayu. Beliau adalah putri dari Sunan Gunung Jati. Lalu, bagaimana ceritanya Mbah Ratu Ayu yang tinggal di Cirebon Jawa Barat bisa dimakamkan di Bangil Pasuruan? Menurut cerita, Mbah Ratu Ayu memiliki dua orang putra yang sedang menimba ilmu di Jawa Timur tepatnya pondok pesantren milik Mbah Soleh Semendi yang berlokasi di Winongan Pasuruan.

Mbah Ratu Ayu mengunjungi Sayid Arif Basyaiban yang berada di Segoropuro Pasuruan dan Sayid Sulaiman di Mojoagung Jombang. Dalam perjalanan pulang dari menjenguk kedua putranya, Mbah Ratu Ayu jatuh sakit dan meninggal di Bangil Pasuruan kemudian dimakamkan di Wetanalon Bangil.


Lokasi sekarang dikenal dengan nama rest area Swadesi. Makam Mbah Ratu Ayu disebutkan usianya sudah ratusan tahun. Dulu dikira hanya makam biasa, hingga datanglah seorang kyai yang menyebutkan bahwa makam tersebut bukan makam orang biasa tapi makam wali perempuan yang memiliki karomah luar biasa. Sejak saat itu makam dirawat dan terus dibangun. Di samping area makam Mbah Ratu Ayu tepatnya di sebelah timur ada sebuah makam yaitu makam yaitu makam Habib Qosim Basyaiban.


Selain kuliner, di rest area Swadesi juga terdapat stan penjual oleh-oleh seperti busana berhias bordir khas Bangil dan suvenir lainnya. Kuliner yang ditawarkan pun khas seperti sate gule khas Bangil.

Makam Mbah Ratu Ayu biasanya ramai pengunjung di hari Kamis. Namun, saat weekend--hari Sabtu dan Minggu--dan tanggal merah, pengunjung kadang membludak. Menurut keterangan masyarakat, karomah yang dimiliki Mbah Ratu Ayu adalah mendekatkan jodoh. Karenanya, banyak orang yang datang untuk mendapat berkah berupa kelancaran dalam urusan jodoh.

Kalau ada kesempatan mengunjungi Kota Bangil, jangan lupa untuk berziarah ke makam Mbah Ratu Ayu  ya. Selain wisata religi, kita bisa sekaligus berwisata kuliner dan berburu oleh-oleh di Rest Area Swadesi. Tarif parkir untuk mobil Rp. 5.000,-. Toilet pastinya juga tersedia. Mohon maaf lupa tidak mencari informasi tentang toilet. Terima kasih. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews