Review The Island of Siliang (2021)

04:20

 The Island of Siliang



Seorang manusia fana yang terjebak di pulau tempat tinggal para dewa dan harus menunggu Hari Pengampunan untuk bisa keluar dari pulau.


• Judul:

  - Global: The Island of Siliang

  - Judul lain: Juan Siliang

• Episode: 15

• Durasi: ± 20 menit per episode

• Studio: Wulifang Digital

• Genre: Fantasi, aksi


Tu Li gadis keturunan manusia biasa terdampar di Pulau Siliang, pulau kecil yang dihuni para dewa. Pulau Siliang adalah tempat bagi para dewa dan makhluk imortal yang dihukum. Siapapun yang masuk ke Pulau Siliang tidak akan bisa keluar lagi dan harus menunggu Hari Pengampuan yang datang  500 tahun sekali untuk bisa keluar. Tu Li diasuh oleh Heng Lingxu, seorang tetua yang paling disegani di pulau. Tu Li hidup bersama Heng Lingxu selama 10 tahun, hingga suatu hari ia memiliki keinginan untuk keluar pulau dan diam-diam mulai membuat kapal di pesisir pantai.


Awalnya tahu anime ini, eh donghua ini dari Instagram. Ada potongan video yang ya jujur membuat saya terpukau, terpesona saat menontonnya. Keren bener! Penasaran, mulai baca-baca komentar dan nemu judulnya adalah The Island of Siliang dan tayang di We TV. Tapi, waktu itu belum ada keinginan untuk nonton, penasaran iya tapi kayak nanti-nanti aja deh nontonnya. Sampai suatu hari, saya nemu temen saya, Nira, bikin story WhatsApp, memposting gambar karakter utama pria dalam donghua The Island of Siliang. Eh? Nira nonton ini juga? Kepo dah, wkwkwk, dan langsung reply story dan kita ngobrolin soal The Island of Siliang. Dari situ jadi makin pengen nonton, tapi belum sempet mulu. Akhirnya dua hari ini bisa maraton nonton dan... emang keren! Heuheuheu. Genre-nya sesuai selera saya. Muehehehe.

Sebenernya nggak sekali ini nonton film animasi dari Cina dan emang tiap nonton tuh nggak pernah kecewa. Apik banget! Tapi kalau serial, kayaknya baru pertama kali ini nonton. Jiang Ziya: Legend of Deification ama Ne Zha masuk donghua nggak sih?



The Island of Siliang mengisahkan tentang Pulau Siliang yaitu pulau kecil tempat para dewa dihukum. Pulau ini dikelilingi lautan yang jika airnya menyentuh tubuh para dewa akan membuat mereka lebur layaknya terbakar api. Karena alasan ini pula, dewa yang terhukum tidak bisa kabur. Nggak beda jauh ama pulau yang dihuni manusia, di Pulau Siliang penduduknya juga beragam, ada kaum bangsawan dan rakyat jelata. Di dalam pulau ada beberapa tetua yang boleh dibilang memimpin pulau. Ada 4 tetua yang memimpin pulau yaitu dari Keluarga Xu, Keluarga Cheng, Feng yang seorang imortal, dan Tetua Heng yang paling dihormati di pulau.

10 tahun yang lalu terjadi kekacauan di Pulau Siliang. Shang Zhen memimpin ritual untuk membuka pelindung pulau, namun ritual itu berujung menimbulkan malapetaka. Banyak penduduk pulau yang terbunuh saat ritual, padahal portal pelindung sudah hampir terbuka.


Dalam insiden itu, istri Shang Zhen, Ying Mo turut menjadi korban. Demi menyelamatkan Ying Mo, Shang Zhen pun tewas.


Tu Li adalah gadis kecil, manusia fana yang datang ke Pulau Siliang sebelum insiden terjadi. Karena ditinggalkan di pulau oleh ayah kandungnya, Tu Li pun diasuh oleh Shang Zhen dan Ying Mo. Setelah seluruh anggota Keluarga Zhang tewas dalam ritual, Tu Li diasuh oleh Heng Lingxu. Heng Lingxu adalah salah satu tetua di Pulau Siliang yang memilih mengasingkan diri. Beliau sangat dihormati hingga membuat tetua lain tak bisa menolak keputusannya untuk merawat Tu Li.


Pasca insiden itu, Tu Li tinggal bersama Heng Lingxu dan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan berjiwa bebas. Karena Tu Li adalah manusia fana, ia bisa dengan bebas mengarungi lautan. Air laut tidak bisa menyakitinya. Karenanya setiap hari Tu Li berburu ikan di laut dan membawanya ke pasar untuk ditukar dengan apa saja yang dia butuhkan. Suatu malam saat Tu Li memperbaiki kapalnya di pesisir pantai, ia melihat ledakan hebat di pulau dan segera kembali. Karena menguping pembicaraan tetua, ia pun ditangkap dan insiden 10 tahun yang lalu yang disebut-sebut melibatkan dirinya kembali diungkit. Karena tidak memiliki bukti kuat, Tu Li dibebaskan. Namun, kehidupan di pulau tak lagi damai pasca terjadinya ledakan yang tak ditemukan pelakunya siapa.


Setelah nonton keseluruhan episode, jadi keinget ama anime Fruits Basket. Mana visualnya juga sama, sangat memanjakan mata. Semuanya cakep-cakep, tapi di atas rata-rata itu Keluarga Xu. Jadi kayak nonton Keluarga Sohma versi Cina. Tetua dari Keluarga Xu, Xu Mohai, walau udah sepuh tapi masih keliatan cantik. Beliau ini bijaksana dan menyukai kedamaian. Harapannya Keluarga Xu bisa meninggalkan Pulau Siliang pada Hari Pengampunan yang akan datang tahun depan.


Xu Yan, anak dari Xu Mohai yang cantiknya juga luar biasa. Xu Yan selalu berdiri di samping sang ibu dan mendukung keluarga dengan baik termasuk dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai salah satu keluarga tetua di pulau.


Xu Yin, suami Xu Yan yang terlihat selalu sabar dalam mendampingi istrinya dan Tetua Xu Mohai. Xu Yin dan sang istri kadang terlibat adu mulut sama pasutri dari Keluarga Cheng.


Terlahir dari gen sempurna, anak-anak Keluarga Xu juga memiliki visual yang luar biasa. Xu Lingxi, putri keluarga Xu yang sangat cantik dan anggun. Ia banyak dikagumi pemuda di pulau. Namun, pernikahan telah diatur untuknya dan Lingxi harus taat pada aturan keluarga.


Adik laki-laki Lingxi, Xu Linglong visualnya juga bikin gila. Bocil yang bikin saya jatuh hati. Kekeke. Walau masih anak-anak, tuan muda dari Keluarga Xu ini memiliki sikap dan pemikiran cukup dewasa. Walau tuan muda dari keluarga terpandang, Linglong bergaul dengan siapa saja termasuk Tu Li yang boleh dibilang diasingkan di pulau. Sosok Linglong ini bikin keinget ama Momiji di Fruits Basket. Sama-sama cute dan baik. Penasaran ntar gedenya Linglong gimana ya. Pasti cakep banget.


Keluarga Cheng termasuk salah satu keluarga terpandang yang juga mengisi kursi tetua di pulau. Kalau Keluarga Xu itu lemah lembut dan kalem, Keluarga Cheng kebalikannya. Kasar dan nggak sabaran serta demen membanggakan diri. Posisi tetua diisi Cheng Hou. Kadang Tetua Cheng ini kesannya pengen jadi yang dominan di pulau dan jujur saya agak kesel liatnya. Heuheuheu. Keluarga Cheng ini hampir semu ngeselin.


Cheng Rong adalah putri dari Cheng Hou yang sikapnya kurang lebih mirip bapaknya, ambisius dan emosian. Mungkin karena pengaruh unsur keluarga ini juga yaitu api. Jadi rata-rata pada emosian.


Menantu dalam Keluarga Cheng, suami Cheng Rong yang selalu terlihat kalem Cheng Ran. Ajushi meresahkan. Wkwkwk. Kalem dan melindungi, tapi tipikal kayak gini justru mencurigakan.


Cheng Wei adalah putra sulung Keluarga Cheng yang sifatnya mirip ama ibu dan kakeknya. Sombong, demen pamer, dan emosian. Demen banget gangguin Tu Li. Dari penampilan emang dah ngeselin tuan muda ini.


Tuan muda kedua dari Keluarga Cheng, Cheng Xuan, calon suami Lingxi yang beneran jatuh hati pada Lingxi, ahli membuat parfum tapi sedikit tersisihkan dalam keluarganya. Sikapnya kalem, kayak bapaknya.


Tetua yang visualnya bener-bener sempurna, Feng Mian. Feng Mian adalah dewa (ada yang nyebut dia ini peri) yang kemampuannya masih tetap ada, dia nggak sengaja kejebak di Pulau Siliang. Feng Mian merupakan dewa tetua di Pulau Siliang yang ingin segera keluar pulau. Diam-diam Feng Mian mencari cara untuk keluar dari pulau. Karakter yang bikin saya terpesona dan jatuh hati juga. Karakter yang paling mencurigakan juga.


Karena masih musim pertama, jadi masih kayak pengenalan ama karakter-karakter dalam cerita dengan inti masalah yang sama yaitu sama-sama pengen keluar dari Pulau Siliang dengan selamat. Dua keluarga besar dan terpandang yang saling berselisih, kesemuanya mencurigakan atas insiden 10 tahun yang lalu yang menewaskan Keluarga Shang. Masih banyak misteri yang belum terungkap dan kita harus menunggu musim keduanya tahun depan. Yang sabar ya! Heuheuheu.

Untuk saat ini, serial ini adalah animasi Cina terbaik yang saya tonton. Visualisasinya keren banget! Dari segi cerita juga keren. Daaan, tokoh utama yang bikin baper banyak manusia fana adalah Jing Xuan. Jing Xuan ini putra semata wayang Keluarga Shang. Ternyata doi selamat, diselamatkan Feng Mian gitu ceritanya dan saya nangkepnya jadi murid Feng Mian juga, makanya doi punya kemampuan luar biasa. Diam-diam Jing Xuan menyelediki insiden 10 tahun yang lalu karena ingin membersihkan nama ayahnya. Dia pula yang menyebabkan ledakan hebat di pulau dan dia pula sosok di balik Heng Lingxu. Trus, Heng Lingxu yang asli ke mana??


Adegan gelutnya juga apik. Ngeri-ngeri sedep pas Jing Xuan harus ngelawan naga hitam di lautan waktu para dewa nyelidikin kapal Xiao Ji. Xiao Ji adalah manusia fana yang nasibnya sama kayak Tu Li. Tetiba keseret ke Pulau Siliang pas lagi berlayar. Xiao Ji datang 10 tahun kemudian pasca insiden yang menewaskan Keluarga Shang.


Kayaknya nanti love story-nya bakalan rumit ini. Antara dewa dan manusia juga. Aaaa! Can't wait! Sabar ya. Nunggu tahun depan buat bisa nonton musim kedua. Heuheuheu. Pecinta anime dengan genre fantasi, nonton ini deh. Awas baper lho!


Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster: Gold Poster


Tempurung kura-kura, 16 Juni 2022.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews