Sarapan Dengan Menu Masakan Rumahan di Warung Mbak Koyim
04:23Warung Mbak Koyim
Sebelum memanjakan lidah dengan berwisata kuliner di Kota Bangil, Pasuruan, perjalanan kami dimulai dengan sarapan di Warung Mbak Koyim yang berlokasi Tulus Ayu.
Sebenarnya udah nggak asing sama warung satu ini karena udah jadi langganan sejak masih buka warung tenda di Tumpang. Dulu kami menyebutnya Geber Ijo karena kain penutupnya berwarna hijau. Selain nasi pecel, dulu langganan beli rawon saat Rara masih balita. Rara agak susah makannya saat balita, ketika dikasih makan dengan Rawon Geber Ijo, makannya langsung lahap. Jadilah setiap kali saya ke Tumpang, pasti mampi ke warung tenda untuk membeli rawon.
Rawonnya emang enak. Definisi makanan murah, akeh, enak ya di Warung Mbak Koyim ini. Dari saya mengenal Geber Ijo, nggak pernah sepi pengunjung. Mau pagi atau siang, always rame. Mana ibu penjual dan bapaknya ramah. Dulu kalau pas ngantri, saya sering diajak ngobrol sama bapaknya yang kebagian tugas bikin minuman untuk pelanggan.
Sempat mengira Geber Ijo nggak jualan lagi karena berulang kali ke lokasi, nggak buka. Ternyata eh ternyata, setelah mencari informasi, lokasi pindah di ruko di samping jalan menuju SD Annur. Alhamdulillah. Seneng banget berhasil nemuin warung langganan. Hehehe. Kalau hari Minggu atau tanggal merah, sering kami memilih sarapan di sana. Seingat saya, sekali saya ikut makan di lokasi. Kayaknya pas mau pergi-pergi juga. Selebihnya, nitip, dibungkus buat sarapan di rumah.
Lalu, lokasi kembali pindah di Tulus Ayu dengan nama Warung Mbak Koyim. Karena saya amat jarang sekali pakek banget keluar, ketika baru tahu ada Warung Bu Koyim, langsung cerita waktu sampai di rumah. Biasanya kalau ada tempat kuliner baru, emang semangat buat nyobain. Lalu, Ibu menjawab, "Lha itu kan Geber Ijo. Sekarang pindah ke situ." Ya Allah, betapa kudetnya saya. Selalu nitip dibungkusin sih, nggak ikutan berangkat beli, makanya kudet. Hehehe.
Tempatnya enak. Luas. Area parkir pun tersedia untuk motor dan mobil. Selain tempat cuci tangan sebelum masuk ruangan, tersedia toilet dan musala juga. Jadi kaum beser tak perlu khawatir ya! Toiletnya bersih. Ada dua bilik toilet, tinggal pilih sesuai kebutuhan.
Tempat untuk makan di tempat luas dan bersih. Pilihan meja pun beragam. Ada yang cukup untuk empat orang, ada yang bisa untuk beramai-ramai. Kita tinggal duduk, udah ada mbak-mbak yang nyamperin buat catat pesanan kita. Kata Ibu, kalau mau pesan langsung ke tempat pelayanan juga bisa. Biasanya buat yang beli dibungkus bisa langsung ke tempat pelayanan.
Menu makanannya sederhana, khas masakan rumahan seperti sayur lodeh, pecel, bahkan ada sayur bening lho! Beneran feel like home kan, berasa makan di rumah sendiri. Menu sudah tersedia di masing-masing meja. Lauknya bebas milih dan beragam, mulai dari gorengan sampai kresengan ada. Tinggal pilih sesuai selera. Pilihan minuman pun beragam dan senada dengan makanannya, khas rumahan banget seperti kopi dan teh.
Seneng banget waktu ada menu jahe. Langsung deh pesan. Oya, minuman dapatnya satu gelas gede begini. Tapi katanya bisa minta gelas ukuran sedang kok. Ini saya pesen reguler karena bagi dua ama Rara. Untuk teh pun sama, pakek gelas gede. Jahenya jahe instan, tapi rasanya enak.
Pagi itu kami pesan rawon dan pecel sesuai permintaan. Ini rawon buat Afra, tanpa empal dan porsi separo. Soal rasa nggak diragukan lagi dah. Dijamin enak dan bikin ketagihan.
Kalau Rara pesen pecel dengan lauk telur dadar. Ini pun porsi separo. Ini menunya nasi campur pecel. Jadi selain pecel ada rangkaian sayur lain seperti sayur pedas tahu tempe dan kresengan kikil berserta lauk pendamping tempe.
Kalau saya pesan nasi campur pecel dengan lauk kari ayam porsi nasi separo. Kenapa nasinya pada separo sih? Seporsi nasi di Warung Mbak Koyim ini jumbo banget. Kami kalau pesan dibungkus buat makan di rumah, nasi seporsi tapi lauknya dobel karena dimakan berdua. Buat makan berdua aja kenyangnya maksimum. Karenanya kalau makan di lokasi pasti pesan nasinya separo. Porsinya terkenal dengan porsi kuli alias banyak banget. Di sini lauk pendampingnya saya dapat dadar jagung.
Kalau yang nggak doyan pedes, mungkin bisa pesan nasi pecel aja atau kalau mau campur, mending minta sayur yang nggak pedes. Ini adalah penampakan cabe yang ada di dalam sayur pendamping. Hehehe. Mantap banget kan cabenya. Ini karena mau perjalanan makanya cabenya disisihkan, kalau makan di rumah dah abis dimamam semua.
Rasa masakan dan porsi di Warung Mbak Koyim nggak berubah dari pertama saya mencoba dulu. Enak, murah, akeh. Masakannya sedep, rasanya pas. Gurih, asin, sip banget deh pokoknya. Makanya jadi langganan sampai sekarang. Sekarang Warung Bu Koyim juga sering dijadikan pos untuk orang-orang yang bersepeda atau touring motor. Kalau weekend atau tanggal merah makin ramai.
Tempat makannya bersih, pelayanan cepat dan ramah. Kasir sudah dipisah, jadi nggak mengganggu proses pelayanan pemesanan dan mempermudah proses pembayaran. Kalau main ke Kota Tumpang, jangan lupa cobain makan di Warung Bu Koyim, ya. Bisa sarapan atau makan siang. Terima kasih. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat.
2 komentar
Jadi pengen nyoba kak😬😂
ReplyDeleteAyo silahkan dicoba, Kak 😁
Delete