Review Memories of the Sword (Film Korea 2015)

04:48

 Memories of the Sword



Kisah tiga pendekar pedang yang berjuang demi rakyat Goryeo.


• Judul:

  - Global: Memories of the Sword

  - Judul lain: Female Warrior: Memory of Sword

  - Romanisasi: Hyubnyeo, Kalui Kieok

  - Hangul: 협녀, 칼의 기억

• Tanggal rilis: 13 Augustus 2015

• Durasi: 121 menit

• Distributor: Lotte Entertainment

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea Selatan

• Pemeran:

  - Lee Byung Hun

  - Jeon Do Yeon

  - Kim Go Eun

  - Lee Joon Ho


Tiga pendekar pedang berjuang untuk memperjuangkan rakyat Goryeo. Namun, salah satu dari ketiganya berkhianat dan mengakibatkan banyak kematian. Seol Rang (Jeon Do Yeon) salah satu pendekar pedang memilih mundur dan menjadi penjual teh. 18 tahun berlalu, gadis kecil yang ia asuh, Hong Yi (Kim Go Eun) tumbuh menjadi pendekar wanita yang hebat. Suatu hari Hong Yi datang ke sebuah arena pertarungan silat. Membuatnya bertemu dengan Yoo Baek (Lee Byung Hun), jendral yang berkuasa dan mengadakan arena pertarungan. Menyadari jati diri Hong Yi, Yoo Baek memerintahkan anak buahnya untuk memburu Hong Yi karena gadis itu adalah ancaman yang akan menjadi pembunuhnya.


Alasan nonton film ini karena pemeran utamanya Lee Byung Hun. Saya bukan fans Lee Byung Hun, tapi film beliau yang saya tonton selalu apik dan berkesan, karenanya kalau ada proyek beliau, berusaha nonton terutama film ya! Salah satunya film Ashfall yang tayang 2020 lalu. Drama yang sempet viral juga di tahun 2021, Squid Game. Pas udah nonton, ternyata ada Junho juga dalam daftar pemeran.



Jujur di awal itu saya agak bingung dan filmnya kayak ngebosenin gitu. Adegan laganya apik, latar belakang cerita juga bikin mata yang nonton ini seneng banget. Ada hamparan kebun bunga matahari yang bikin otak auto ngayal pengen masuk ke sana, ikutan lari-larian di antara bunga matahari. Trus hamparan rumput dengan bunga putih bermekaran yang bikin mata adem hutan bambu dan masih banyak lagi. Oya, salah satu setting yang menarik adalah kalau di sini tuh kayak embong Arab gitu. Jadi ada scene orang lagi salat juga dan Kim Go Eun ngucap salam plus ngomong Arab. Cast-nya ada orang Arab juga sih. Tapi dari segi cerita, di awal berasa agak ngebosenin.

Padahal langsung disuguhi ketampanan Lee Jun Ho yang jadi ahli silat yang sedang bertanding di arena. Kalau di Homme Fatale kita bisa liat Junho versi Joseon, nah di film ini gantian liat Junho versi Goryeo. Hehehe. Sayang nongolnya bentaran doang, tapi adegan laga yang disajikan lumayan.

Biasanya nonton film Kim Go Eun yang modern, bukan saeguk dan karakternya jadi cewek yang manis gitu kan kayak di film Tune in for Love. Di film ini perannya jadi pendekar wanita bernama Hong Yi. Karakternya badung dan ceria, pinter silat pula. Kerasa banget bedanya tapi sama-sama memukau.

Di awal-awal, mungkin karena benang teka-tekinya masig ruwet, jadi bikin agak bingung dan malah agak boring. Kayak Wol So (Jeon Do Yeon) ini siapa? Gisaeng? Eh, gisaeng kan era Joseon yak. Trus, apa hubungannya sama Hong Yi? Ibunya? Kok bisa ada di jalan Arab dan jualan teh di sana?

Trus, kenapa Jendral Yoo Baek (Lee Byung Hun) jadi memburu Hong Yi? Apa tertarik sama kemampuan pedangnya? Tapi kenapa malah mau dibunuh? Kan habis duel bentar ama Yoo Baek tuh si Hong Yi, pas ditanya doi ngaku namanya Gamcho. Nah, akhirnya di Gamcho ini dibunuh ama orang suruhannya Yoo Baek.

Setelah ditonton dengan sabar, baru menjelang akhir ketemu serunya. Tindakan Hong Yi yang gegabah sampai bikin dia hampir mati dan untungnya ditolongin Yool (Lee Jun Ho) dan kemudian diselamatkan Maha Guru (Lee Kyoung Young) dan diangkat jadi murid. Adegan Maha Guru ngajarin Hong Yi ilmu silat di hutan bambu, bikin keinget ama live action-nya Kenshin. Hehehe.


Karena ruwetnya benang mulai terurai, udah nebak bakalan ada plot twist yang kayak gitu. Keren sih! Tentang siapa Wol So dan Yoo Baek di masa lalu. Juga jati diri Hong Yi yang sebenarnya.

Sejarah tentang tiga pendekar pedang juga keren! Sayang Poong Chun (Bae Soo Bin) harus kehilangan nyawa karena pengkhianatan salah satu rekannya.

Seperti yang diharapkan, last battle-nya keren! Adegan laganya seru dan apik banget. Ditambah pas momen duel di bawah hujan salju. Definisi bucin sampai mati ya ini. Setelah benang ruwetnya terurai, yang ada hanya nyesek. Dari awal udah sad banget. Cuman sempet ketutup ama keceriaan dan kebadungan Hong Yi yang hanya sekejap mata aja. Kisah romansa perbucinan yang dibungkus dengan kisah ambisi besar dari golongan rakyat jelata yang akhirnya bisa mencapai puncak kejayaan. Serunya di menjelang ending, menurut saya sih ya! Jadi, kalau mau nonton semisal di awal kok berasa agak boring ya, tahan! Tonton sampai habis biar dapat feel-nya.



Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster: Hancinema


Tempurung kura-kura, 24 April 2022.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews