Review Novel Landline By Rainbow Rowell

05:23

 Landline



Telepon kuning tua yang bisa digunakan untuk menghubungi seseorang di masa lalu.


• Judul: Landline
• Penulis: Rainbow Rowell
• Tahun terbit: April 2016
• Penerbit: Penerbit Spring
• Jumlah halaman: 372 hal, 20 cm

Georgie McCool adalah seorang penulis acara komedi di sebuah stasiun televisi. Ia memiliki karir yang cemerlang. Namun, kehidupan rumah tangganya tak secemerlang kehidupan karirnya. Menjelang Natal, Georgie memilih tetap tinggal dan menyelesaikan pekerjaan yang sudah lama ia impikan dibanding mengikuti Neal--suaminya--untuk pulang dan merayakan Natal di Omaha--kampung halaman Neal.

Hidup Georgie kacau pasca perpisahan di bandara hingga membuatnya kembali pulang ke rumah sang ibu. Di kamarnya, Georgie menemukan telepon kuning tua dan menggunakannya untuk menghubungi Neal di Omaha. Telepon terhubung, namun Neal yang menerima telepon di seberang sana bukan Neal suaminya yang sekarang, melainkan Neal di tahun 1998.


Karena kurang beruntung saat war special offer Cinderella Addiction, akhirnya ikutan paket special offer yang tersedia. Sebenernya saya kurang paham sama sistem special offer waktu itu, mungkin efek nyesek juga karena di war kali ini nggak kalah karena kurang cepet, tapi karena lupa! Heuheuheu. Nyesek banget! Bahkan nulis ini pun kerasa lagi nyeseknya. Hiks!

Pas paketnya dateng, lho?? Kok dapat dua buku?? Selain Cinderella Addiction, dapat novel Landline. Waktu novel ini rilis, sempat melihat postingannya wara-wiri di beranda sosial media karena saya emang penggemar novel dari Haru Grup, terutama novel terjemahannya--walau belum lengkap koleksinya. Antusiasme pembaca pun kerasa banget di sosial media, tapi kalau nggak salah ingat, tahun segitu saya belum begitu tertarik sama novel terjemahan dari Barat. Alhamdulillah pas special offer dapat novel Landline yang saya belum punya.


Saya lupa sudah berapa kali baca novel dengan tema kehidupan rumah tangga, tapi yang terakhir adalah novel Wanita Dalam Lukisan Rose Madder. Novel Landline juga novel yang mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga. Uniknya mengusung ide tentang perjalanan ke masa lalu. Konsepnya gimana itu? Pakek mesin waktu dan kembali ke masa lalu?

Big no! Eh, iya sih!? Tapi di sini mesin waktunya nggak ngirim karakter utama ke masa lalu, tapi menghubungkannya ke masa lalu. Unik ya! Kayak film Korea yang berjudul Call, telponnya bisa terhubung ke masa lalu.

Berkisah tentang Georgie McCool yang sukses dalam karir menjadi penulis komedi di sebuah stasiun televisi. Georgie memulai karir menulisnya sejak kuliah dan terus berlanjut hingga sukses dan akhirnya berkesempatan memiliki acara televisi sendiri. Dalam karirnya, Georgie selalu bekerja dengan Seth, sahabat sekaligus patner menulisnya sejak mas kuliah. Setelah bertahun-tahun berusaha, Georgie dan Seth akhirnya mendapat kesempatan untuk membuat acara sendiri. Namun, kesempatan itu justru datang menjelang Natal.

Sukses dalam karir, Georgie pun boleh dibilang sukses dalam dunia percintaan. Berkarir sejak kuliah mempertemukannya dengan pemuda yang membuatnya jatuh hati dan kemudian menikah. Pemuda yang berhasil memikat Georgie adalah Neal, seorang kartunis yang bekerja di majalah yang sama dengannya. Georgie menyukai karya Neal dan setelah bertemu penulisnya justru membuatnya jatuh hati. Pernikahan Georgie dan Neal dikaruniai dua orang putri cantik bernama Alice dan Noomi.

Georgie dan Neal merencanakan untuk mudik ke Omaha, kampung halaman Neal bersama Alice dan Noomi untuk merayakan Natal. Namun, di hari keberangkatan, Georgie memilih tinggal demi menyelesaikan pekerjaannya. Neal memaklumi dan pergi ke Omaha bersama kedua putri kecilnya, Alice dan Noomi. Georgie berharap ia bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, namun perpisahannya dengan suami dan anak-anaknya justru membuatnya kalut. Sampai-sampai Georgie tak berani pulang ke rumahnya sendiri dan memilih kembali ke rumah ibunya. Di kamarnya, Georgie menemukan telepon kuning tua yang menjadi alat komunikasi di masa mudanya. Menggunakan telepon itu, Georgie berusaha menghubungi Neal di Omaha. Panggilan tersambung, Neal berbicara di seberang sana. Namun Neal yang menjawab teleponnya bukanlah Neal suaminya, melainkan Neal muda di tahun 1998.

Hanya karena kau mencintai seseorang, itu bukan berarti kalian cocok untuk hidup bersama-sama.

Kehidupan pernikahan tidak selamanya mudah. Cinta saja tidak cukup untuk menjadi landasan hidup bersama. Begitulah yang terjadi dalam pernikahan Georgie dan Neal. Sejak awal ketemu memang keduanya ini bertolak belakang baik secara sifat dan kebiasaan. Bahkan di awal Neal seolah sulit ditakhlukan oleh Georgie, namun keduanya bisa melewati semua hingga akhirnya menikah dan punya dua anak perempuan.

Selain bentrok dengan pasangan, masalah yang sering jadi pemicu keributan dalam rumah tangg adalah tentang karir. Awalnya Neal dan Georgie sama-sama bekerja hingga Georgie mengandung anak pertama. Karena Georgie kalut, Neal akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja dan menjadi bapak rumah tangga untuk istri dan anak-anaknya. Kalau dulu hal kayak gini mungkin terlihat wagu atau kurang umum bahkan dinilai menyalahi aturan ya, tapi di zaman modern ini, nggak masalah. Orang-orang pemikirannya semakin terbuka jadi peran bisa bertukar seperti Georgie dan Neal. Neal memilih jadi orang yang tinggal dan mengurus rumah beserta anak demi Georgie bisa menggapai karir dan impiannya. Cowok langka nggak sih?

Bucin dalam artian positif itulah Neal. Dari semua yang dijabarkan Georgie, Neal benar-benar jatuh hati dan bucin banget ke Georgie. Sebenernya kehadiran masing-masing sama-sama menjadi anugerah, sosok yang melengkapi satu sama lain. Tapi bucinnya Neal emang dah. Setelah berjalan selama 14 tahun usia pernikahan, Georgie mulai dirundung rasa tak percaya diri bahwa Neal benar-benar mencintainya. Ngeri-ngeri sedep dah ujian pernikahan yang digambarkan.

Itulah cinta. Perlindungan dari kerusakan yang tidak disengaja.

Selain mendukung satu sama lain, komunikasi adalah hal terpenting dalam sebuah hubungan. Geregetan juga sih ama Georgie. Demi membuka mata dan pikirannya, harus ngobrol dulu ama Neal dari masa lalu. Tapi bisa jadi masalah bagi wanita karir kebanyakan yang sudah berumahtangga ya kayak Georgie ini. Jam kerja panjang, begitu nyampek rumah capek jadi nggak ada waktu buat interaksi sekadar ngobrol ama keluarga. Untungnya Neal super duper pengertian banget, walau ya pasti ada titik di mana dia lelah dan sebel.

Dua pribadi yang amat sangat bertentangan. Georgie yang ekstrover, yang cantik bak kupu-kupu dan Neal yang intorver. Georgie suka keterbukaan, tapi Neal kadang suka memendam apa-apa sendirian. Jadi sering salah paham. Tapi lagi-lagi salut pada bagaimana cara Neal menyikapi perbedaan antara dirinya dan Georgie. Termasuk pengorbanannya untuk melepas karir dan menjadi bapak rumah tangga agar anak-anaknya tak sampai jadi asuhan orang lain.

Bahayanya cinta yang dipendam dalam hati. Nangkepnya sih aslinya, di masa kuliah, Georgie dan Seth sempet sama-sama ada feeling. Tapi Seth ga mau ungkapin dan Georgie merasa nggak mungkin Seth jatuh hati padanya. Padahal menurut pandangan orang di sekitar mereka--termasuk Neal--Georgie dan Seth adalah sepasang kekasih. Hingga akhirnya Georgie menemukan belahan jiwanya dan Seth hanya bisa jadi sahabat baginya--walau akhirnya Seth nyatain juga tentang perasaannya.

Kalau buat orang yang saklek soal hubungan lurus, mungkin akan kurang nyaman waktu baca novel ini karena di sini ada sedikit menyinggung tentang LGBT. Nggak heran sih sebenernya, kan di Barat pemikiran orang-orang sudah lebih terbuka dibanding orang Timur. Tapi pembahasan itu nggak mengganggu jalan cerita. Setelah baca sampai kelar, makin paham kenapa Georgie dan Neal sering salah paham, dari sisi keluarga pun keduanya sangat berbeda. Georgie dibesarkan oleh ibu tunggal yang boleh dibilang pemikiran dan gaya hidupnya beda dari ibu lainnya. Sedang Neal dibesarkan oleh orang tua lengkap yang kehidupannya lagi-lagi bertolak belakang ama keluarga Georgie. Plot twist tentang telepon kuning juga tertebak, tapi nggak memengaruhi keseruan cerita.

Btw, bentuk pembatas bukunya lucu! Gagang telepon berwarna kuning. Nomu kiyowo!


Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat membaca.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews