Indahnya Bunga Bulan Bermekaran Di Jalur Menuju Bromo

04:02

 Indahnya Bunga Bulan Bermekaran Di Jalur Menuju Bromo



Long weekend! Siapa sih yang nggak seneng kalau denger kata liburan panjang? Pasti pada seneng, kan? Alhamdulillah di tahun ini, kita, saya pun bisa menikmati liburan panjang saat Lebaran. Masuk kerja lima hari, ada liburan panjang lagi karena hari Senin kemarin tanggal merah. Yang lima hari kerja tambah seneng dong ya, libur mulai hari Sabtu.

Karena saya tinggal di desa, kalau dulu-dulu nggak ngefek mau libur panjang atau nggak. Tapi sejak wisata Bromo-Semeru viral, ada momen menarik setiap long weekend. Tempat tinggal saya lumayan dekat ama jalur menuju Bromo-Semeru lewat Tumpang, jadi kalau momen long weekend, ikut merasakan dampaknya terlebih kalau harus ada perlu keluar rumah.

Ketika libur Lebaran kemarin, jalur naik lewat Tumpang, lewat Desa Gubugklakah tepatnya juga ramai banget. Bahkan di kawasan Bromo sampai macet parah. Saya nggak ke lokasi langsung, tapi beberapa teman yang punya bisnis trip ke Bromo, jadi dari update yang mereka bagi jadi tahu gimana kondisi di puncak. Antrian panjang, mobil nggak bisa gerak sama sekali, macet parah. Melihat antusiasme wisatawan ikutan seneng, artinya bisnis trip yang sempat terhenti karena pandemi mulai bangkit lagi. Orang-orang yang sebelumnya vakum, bisa balik kerja lagi. Orang-orang yang udah bosen karena terkurung selama hampir tiga tahun pun akhirnya bisa keluar untuk melepas penat. Sedih juga liat gimana perjuangan mereka untuk bisa menikmati indahnya pemandangan dan segarnya udara di Bromo.


Sebagai orang lokal, sejak Bromo viral malah belum pernah berkunjung ke sana. Heuheuheu. Pengen banget sebenernya, tapi belum ada rezeki buat ke Bromo lagi walau beberapa kesempatan ada datang menghampiri. Kayaknya saya udah pernah cerita tentang ini ya. Trus perjalanan terakhir kali naik, cuman sampek Njemplang karena kita naik motor matic dan nggak berani lanjut turun.

Kemarin, tanpa rencana, saya sama Linda naik-naik ke Gubugklakah. Awalnya pengen main ke kafe baru, namanya kalau nggak salah Lintangan, lokasinya tepat di dekat gapura masuk Desa Gubugklakah. Tapi, pas nyampek lokasi rame banget. Padahal kafenya bagus lho! Bangunannya ala-ala kafe kekinian yang pernah salah liat di Korea, liatnya liat Youtube ini ya. Hehehe. Akhirnya kami hanya melaju di atas dua roda, naik terus dan nggak kerasa sampek di gapura Selamat Datang Di Wisata Bromo Tengger Semeru.



Kagum sama Desa Kunci dan Gubugklakah yang terus berbenah, mempercantik diri sebagai tujuan wisata. Banyak bangunan baru hingga membuat sepanjang perjalanan, saya terkagum-kagum. Berapa lama nggak keluar tempurung kura-kura untuk melihat padange howo dan begitu banyak hal baru, begitu banyak perubahan. Oiya, kalau di hari Minggu, 15 Mei 2022 jalur menuju Bromo lewat Tumpang sempet macet, mau nyebrang di perempatan Tulusayu aja ngantri, kemarin udah agak longgar walau ya masih ada sedikit antrian. Trus di jalur ke puncaknya sendiri lancar walau banyak kendaraan yang naik dan turun. Kondisi jalan boleh dibilang ramai lah, karena banyak juga yang nongkrong di tepi jalan di beberapa titik. Banyak area yang baru dibuka juga yang bisa dijadikan tempat ngaso atau istirahat sejenak saat mau jalan ke puncak.

Banyak pula lahan yang dibuka dan dibangun jadi kafe. Jadi sekarang tuh kalau mau naik-naik, tinggal milih mau nongkrong di mana. Dimulai dari Desa Kunci udah banyak tongkrogan keren. As always, kawasan Lawang Sari dan Gunung Sari Sunset (GSS) selalu ramai. Memang lokasinya boleh dibilang di bawah dan paling gampang dijangkau, plus tempat parkir luas, area kafe dan wisatanya pun bagus. Tapi kafenya kemarin rata-rata ramai pengunjung lho. Dari bawah sampai atas, di deket Coban Bidadari ramai pengunjung. Pas terakhir ke Coban Bidadari, lahannya masih dibersihkan. Kemarin ke sana, udah jadi kafe cantik di atas bukit. Sayangnya kami nggak mampir ke salah satunya. Naiknya kesiangan dan di atas udah mendung, khawatir tetiba hujan. Jadilah kami hanya menikmati perjalanan dari atas dua roda alias motor.



Salah satu yang bikin takjub adalah Bunga Bulan atau Bunga Matahari Meksiko yang lagi bermekaran. Membentuk lukisan alam yang sangat cantik, sangat indah. Kalau di tempat kami bunga ini disebut Paitan dan termasuk dalam salah satu gulma yang bisa dimanfaatkan sebagai obat. Bunga Bulan berwarna kuning berpadu dengan entah bunga apa warna ungu dan putih, menyembul diantara hijau perdu dan pepohonan yang tumbuh di perbukitan di tepi sepanjang jalan menuju ke puncak. Cantiiik dan indaaah banget!!! Bikin mata dan pikiran adem. Karena beberapa titik pemberhentian ramai, jadi kami berhenti di tepi jalan di sisi ini dan hanya sempat mengabadikan foto ini. Padahal aslinya lebih cantik dari foto yang saya ambil ini. Ini ngambilnya sambil buru-buru karena kami berhenti nggak di titik pemberhentian, walau minggir, nepi banget, khawatir ganggu lalu lintas yang lumayan ramai.

Kami berdua sama-sama terkesima, dibuat takjub sama lukisan alam ciptaan Sang Pencipta Alam. Pantesan banyak yang demen naik-naik sekadar jalan duduk di atas motor, tanpa mampir-mampir ke kafe atau sejenisnya. Karena perjalanannya udah bikin mata dan pikiran adem. Berhenti pinggir jalan bentar, udah bikin happy. Salut sama ibu-ibu--seumuran ibu saya--yang kemarin touring dan berhenti di salah satu titik pemberhentian. Saya nggak berani nyetir ndiri, tapi ibu-ibu tersebut pada bawa motor sendiri. Salut! Hebat! Sejak Jagiya sakit emang belum pernah naik-naik nyetir sendiri sih. Kalau sama Jagiya, insyaallah berani lah. Muehehehe.



Linda sampai bilang, "Nggak kalah cantik sama musim semi di Korea ya. Kalau di Korea ada bunga Sakura, di sini kita punya bunga Matahari Meksiko. Sama-sama indahnya." Hmm, bener juga. Kita juga punya tempat yang asik untuk menikmati indahnya bunga-bunga bermekaran. Kayaknya bulan Mei ini jadi puncaknya bunga-bunga di pegunungan bermekaran. Jadi pas banget kalau mau hunting foto ala-ala musim semi di negeri empat musim. Beda bunganya doang. Selain bunga Bulan, banyak perdu berbunga yang cantik-cantik juga. Trus, dari posisi saya berhenti ini, bisa liat gimana lekuk-lekuk jalan yang berada di tengah pemandangan hijau dari atas. Indaaah banget. Yang hobi fotografi harus deh ke sini buat hunting foto.

Nggak salah kalau semisal ada temen atau saudara luar daerah, luar kota, diajak main-main ke Desa Kunci dan Gubugklakah karena banyak banget wisata alam yang ditawarkan. Semoga next time bisa ke Bromo lagi. Aamiin.

Karena video ini saya buat dari atas motor, mohon maaf kalau videonya goyang atau gambar kurang jelas. Selamat menikmati. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat berlibur!

Tempurung kura-kura, 17 Mei 2022.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews