Makan Prasmanan Di Warung Santai, Pandaan.

05:04

 Warung Santai, Pandaan



Sekitar 18 tahun yang lalu kota Pandaan seperti rumah kedua karena saking seringnya berkunjung ke sana. Kembali berkunjung lagi di tahun 2022, banyak perubahan. Serasa nggak mengenali lagi karena makin cantik tampilan kotanya. Banyak bangunan baru yang rapi dan apik. Saking panglingnya, pas laper, bingung mau makan di mana. Untungnya rekanan driver tahu satu rumah makan yang boleh dibilang lagi hit di Pandaan yaitu Warung Santai. Jadilah kami makan siang sekaligus makan malam di Warung Santai, Pandaan.

Asli bingung banget pas kembali mengunjungi Pandaan. Untungnya naik mobil pribadi, jadi manut apa kata driver. Hehehe. Aslinya nggak berkunjung, hanya mampir sepulang perjalanan Surabaya. Kalau waktunya nggak kesorean sih saya bakalan request keliling Pandaan sebentar, lalu mampir ke Masjid Cheng Ho. Tapi karena nyampek udah hampir magrib, jadi mampir buat makan doang. Padahal kalau cek lokasi di Google Maps, deket ama Masjid Cheng Ho kan ya Warung Santai? Untuk lebih jelasnya silahkan cek Google Maps. Hehehe.


Vibes-nya Warung Santai ini kayak-kayak di Warung Mbak Koyim dan Warung Rahayu karena yang ditawarkan adalah masakan rumahan. Tapi, kalau dari segi bangunan jadi keinget ama Nasi Punel Hj. Lin. Suasananya itu lho, sama-sama di pinggir jalan raya utama kota, jalur gede. Trus, area parkiran luas di samping warung plus ada musalanya. Tertata dengan rapi dan apik. Walau pengunjung ramai, nggak perlu khawatir ndak kebagian tempat parkir karena luas banget area parkirnya. Oya, suasanan di Warung Santai juga bikin keinget ama perjalanan naik bus malam. Kan biasanya makan malamnya di warung kayak gini tuh, sederhana, menu masakan rumah dan ramainya minta ampun. Jadi beneran bernostalgia dah. Heuheuheu.


Sebenernya saya agak salah paham sama arti prasmanan di sini. Kalau menurut pengertian saya, prasmanan itu semua hidangan disajikan di meja, pengunjung bebas ambil nasi dan lauk sendiri, lalu setor ke kasir sebelum makan buat dicatet apa aja menunya. Kayak di Warung Nayamul Kepanjen dan Warung Kopi Klotok Kaliurang, Yogyakarta. Prasmanan di Warung Santai ya konsepnya sama kayak Warung Mbak Koyim dan Warung Rahayu, juga di Depot Pagi Spesial Rawon. Memang semua menu dari masakan hingga lauk dipajang, tapi pemesanan tetap lewat pramusaji yang bertugas. Tinggal bilang aja mau makan apa, lauk apa, nanti diambilin sama mbak pramusajinya. Trus nanti ada mbak pramusaji lainnya yang khusus menawarkan minuman saat kita udah duduk di meja.


Walau ramai pengunjung, pelayanan cepet karena mbak-mbak dan mas-mas pramusajinya pada gercep. Begitu ada yang selesai makan, meja langsung dibersihkan jadi bisa digunakan pengunjung berikutnya yang udah ngantri pesan makanan. Asli pas ke sana lumayan ngantri, padahal udah sore. Kayaknya Warung Santai tipikal yang always rame nggak peduli jam sarapan, makan siang atau makan malam. Karena menu yang ditawarkan cocok untuk makan tiga kali sehari.


Sajian masakan dan lauknya buaaanyaaak banget. Sampai bingung mau pesan apa. Daging sapi beserta jeroan ada, ayam dan jeroan juga ada, berbagai jenis ikan air tawar sampai seafood ada. Rawon, pecel dan lalapan tersedia. Sayurnya dari yang bening macem sup gitu sampai yang buthek ada. Berbagai jenis bothok atau pepesan juga ada. Wes, mumet ndasku! Bingung mau milih apa. Karena perut udah agak penuh dengan air, maklum ya wong nggunung mudun nang kutho, panas hawanya, haus aja bawaannya jadi minum terus. Akhirnya saya pesan pecel dan ayam goreng. Muehehehe. Ujung-ujungnya pecel. Nggak ada bosennya ini, Kura! Lha piye, uenak kok!


Harusnya minta porsi nasi separo aja karena untuk saya, porsi nasi agak kebanyakan. Mungkin efek perut penuh air juga kali ya. Tapi ya tetep habis. Hehehe. Sayang, kan. Pecelnya enak. Nggak pedes. Bumbunya melimpah. Sayurnya banyak. Yang saya suka, sayurnya diolah nggak terlalu mateng, jadi kubisnya itu masih krius-krius manis. Sukaaa! Ayamnya juga gede, saya dapat paha. Bumbunya merasuk sampai dalam, dagingnya empuk. Enak wes!


Untuk minuman juga banyak pilihan. Karena haus banget, saya pilih es jeruk. Padahal biasanya anti minum es walau gerah, tapi udah nggak kuat. Bismillah, pesen es jeruk. Fresh banget! Legi campur asem dan rasanya adem. Nikmatnyaaa. Surga dunia beneran. Alhamdulillah aman lho minum es. Good berarti. Hehehe. Gelasnya lumayan gede. Puas banget buat melepas dahaga.


Soal harga... kurang paham karena bukan bagian bayar. Wkwkwk. Tapi murah kok. Kalau nggak salah harga mulai 20k. Tergantung lauknya juga sih.

Selain parkiran luas dan ada musala, tersedia toilet gratis. Toiletnya bersih dan air mengalir lancar. Sayang di beberapa bilik, ada pengguna yang kurang disiplin dalam menerapkan prinsip memakai toilet bersama atau toilet umum. Asli saya masih dibuat nggumun ama orang-orang modelan begini. Apa kebiasaan di rumahnya juga begitu? Habis dari toilet nggak disiram? Padahal itu mau toilet pribadi atau toilet umum kan ya sama aja, habis dipakek ya harusnya dibersihkan dong!



Di dekat musala ada gazebo yang bisa dimanfaatkan untuk duduk-duduk santai melepas lelah. Kayaknya area di sekitar musala juga difungsikan sebagai tempat parkir. Oya, parkir motor dan mobil dibedakan. Jadi rapi. Pengunjung Warung Santai nggak hanya rombongan pribadi macem kami, tapi ada rombongan bus. Bahkan sopir-sopir bus dan kendaraan besar juga ada. Konon katanya kalau di warung banyak sopir yang mangkal buat makan, berarti makanan yang dijual enak. Terbukti dong ini ya! Dari berbagai kalangan yang mampir untuk makan.


Kalau shi-gUi ada perjalanan ke Pandaan, Pasuruan atau Surabaya trus laper, bolehlah mampir makan di Warung Santai. Terima kasih. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews