Review Film Korea Cassiopeia (2022)
05:04Cassiopeia
If you tired, cry and sing. I'll be by your side. Sing a song. Sing a song and come find me, Mom.
• Judul:
- Global: Cassiopeia
- Romanisasi: Cassiopeia
- Hangul: 카시오페아
• Sutradara: Shin Youn Shick
• Penulis: Shin Youn Shick, Jo Yoo Jin
• Produser: Kim Ji Hyung
• Sinematografer: Byun Ji Soo
• Tanggal rilis: 1 Juni 2022
• Durasi: 102 menit
• Genre: Drama
• Distributor: Triple Pictures
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan
• Pemeran:
- Seo Hyun Jin: Soo Jin
- Ahn Sung Ki: In Woo
- Joo Ye Rim: Ji Na
Soo Jin (Seo Hyun Jin) adalah seorang pengacara muda dan sukses. Ia hidup mandiri bersama putri semata wayangnya, Ji Na (Joo Ye Rim). Soo Jin telah mengatur rencana untuk Ji Na yang akan dikirim ke Amerika pada sang ayah untuk menempuh pendidikan yang lebih baik. Karena kesibukannya, Soo Jin meminta bantuan sang ayah, In Woo (Ahn Sung Ki). Di hari Ji Na berangkat ke Amerika, Soo Jin harus disibukan dengan pekerjaan kantornya. Setibanya di rumah, ia tak menemukan Ji Na dan menelpon In Woo. Karena panik, Soo Jin mengalami kecelakaan. Namun, tiba-tiba Soo Jin divonis menderita alzheimer.
Tahu film ini dari Instagram. Sebenarnya yang paling menarik perhatian adalah judulnya. Cassiopeia. Sebagai fans DB5K, kata ini tidak asing karena nama fandom kami adalah Cassiopeia. Kenapa film ini judulnya Cassiopeia? Caption di dalam video bertuliskan, kisah seorang ayah yang putrinya mengalami alzheimer. Kurang lebih seperti itu. Jadilah penasaran. Terlebih pemeran utamanya adalah Seo Hyun Jin. Jadi makin pengen nonton dan akhirnya, nonton dah!
Sudah berapa banyak film tentang ayah dan anak yang ditonton? Saya berapa ya... tetiba yang pertama nongol, Fly, Daddy, Fly. Hehehe. Mungkin karena sama tentang ayah dan anak perempuannya. Lainnya nggak inget. Heuheuheu.
Di film ini, Seo Hyun Jin kembali memerankan karakter yang berprofesi sebagai pengacara. Jadi keinget drama Why Her? Karakternya kurang lebih sama, pengacara wanita yang mandiri dan tangguh. Soo Jin pun demikian. Pengacara sukses yang hidup mandiri bersama putri semata wayangnya.
Bikin deja vu ama Why Her? lagi nih ya! Soo Jin punya anak cewek namanya Ji Na (Joo Ye Rim). Karena Soo Jin pengen Ji Na hidup lebih baik, dia udah bikin rencana bakalan ngirim Ji Na ke ayahnya yang tinggal di Amerika.
Sebelum Ji Na ke Amerika, Soo Jin mulai kuwalahan dan meminta bantuan sang ayah, In Woo (Ahn Sung Ki). Sambil menunggu tanggal keberangkatan Ji Na, In Woo tinggal di rumah Soo Jin untuk menjaga Ji Na.
Di hari keberangkatan Ji Na, saat akan berangkat ke bandara, Soo Jin mendapat panggilan dari kantor dan harus mengantar berkas hari itu juga. Akhirnya In Woo mengambil alih tugas untuk mengantar Ji Na. Soo Jin tiba-tiba menelpon In Woo dan menggila, hingga ia kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan ringan. Dokter membacakan hasil pemeriksaan dan memvonis Soo Jin menderita alzheimer.
Sepanjang nonton, film ini tuh mewakili banyak kejadian yang mungkin pernah kita dengar atau kita baca. Seperti apa yang dialami Soo Jin, hidupnya boleh dibilang sangat sempurna. Karir cemerlang, finansial mapan, punya anak perempuan yang sangat cantik, tampak sehat wal afiat. Lalu, setelah mengalami kecelakaan ringan dan periksa untuk kecelakaan ringannya itu, malah baru ketahuan kalau ada penyakit lain. Penyakitnya langsung bikin syok pula. Soo Jin nebaknya kanker, ternyata alzheimer. Hidup yang begitu sempurna dengan mudahnya Tuhan membalik dengan memberikan sebuah penyakit.
Cinta ibu tak terbatas, pun demikian dengan kasih ayah. Walau anaknya udah gede, tetep sayang. Suer liat karakter Pak In Woo tuh, apa ya, melas banget wajahnya. Sabar banget pula ngadepin Soo Jin.
Kakek yang sayang ama cucu dan bisa jadi hero bagi sang cucu. Ini in real pun sama ya. Kalau ada cucu, pasti kakek jadi lebih sayang dan lebih care ke cucunya. Lucu pas momen In Woo manjain Ji Na, lalu Soo Jin dateng. Bisa kompak gitu ya kakek ama cucu.
Sebenernya di drama atau film yang pernah saya tonton pernah ada karakter yang menderita alzheimer, tapi kan seringnya dah pada sepuh tuh. Nah ini, karakternya masih muda, usia 30-an, jadi pas nonton tuh otak overthinking saya jadi agak gimana gitu. Terlebih karakternya juga cewek. Jadi nontonnya nggak berani di tempat yang bener-bener tenang hingga bisa konsentrasi penuh ke filmnya. Nonton pas nyambi kerja, itu aja masih bikin otak agak kebawa dan kebayang yang aneh-aneh.
Bener kata Soo Jin, orang alzheimer itu kayak zombie, tubuh tanpa jiwa. Hidup tapi nggak ada ingatan atau kenangan sama sekali. Mengerikan! Pantesan Soo Jin sampai mencoba bunuh diri. Nonton aja nyesek, nggak kebayang di posisi penderita.
Bagi penderita tidak mudah, pun begitu bagi yang merawat. Seperti yang dikatakan salah satu pengasuh penderita alzheimer, lama-lama kita jadi bingung siapa yang sakit siapa yang waras. Si pengasuh yang sempat dipercaya bapaknya Soo Jin ini juga malah memanfaatkan kondisi Soo Jin. Dari awal ketemu emang kayak udah naksir ama Soo Jin. Membuka mata bahwa hal kayak gitu bisa saja terjadi, pelecehan seksual pada penderita alzheimer. Ngeri! Marah juga liat adegannya.
Waktu liat adegan-adegan Pak In Woo ngerawat Soo Jin masih bisa tahan nih air mata. Bagi seorang ayah, anak perempuan akan tetap jadi putri kecilnya. Ada kalanya bikin emosi, terlebih saat Soo Jin tantrum pas ga mau digantiin popok. Pak In Woo sampai khilaf nampar Soo Jin setelah ditampar Soo Jin.
Nonton film ini jadi keinget almarhumah mbah. Sebelum meninggal, mbah juga mengalami pikun. Terlebih pas adegan Soo Jin tetiba ikut rombongan ke gunung trus hampir ilang. Dulu kalau ditinggal sebentar untuk mandi dan ganti baju, almarhumah mbah selalu dikunci di dalam rumah. Takutnya ya gitu, keluar trus ngeluyur dan lupa jalan pulang. Soo Jin untungnya bisa balik.
Yang bikin pertahanan jebol, air mata jatuh adalah momen ketika Soo Jin kembali ketemu dengan Ji Na. Nggak bisa nahan lagi air mata, mbrebes mili liat bagaimana Ji Na memperlakukan Soo Jin. Nyesek banget. Paling penasaran emang bagian ini. Apakah Pak In Woo bakalan jalanin wasiat Soo Jin buat nggak ngasih tahu Ji Na. Tapi, saat Soo Jin hilang arah, Ji Na tiba-tiba muncul dan menemukannya.
Jalan ceritanya simpel dan cukup bikin nyesek. Didukung aktris dan aktor yang nggak diragukan lagi kemampuan aktingnya. Pernah nonton proyek Ahn Sung Ki bareng Park Seo Joon di film The Divine Fury juga bagus. Wajah Dedek Joo Ye Rim juga udah nggak asing. Pernah liat si dedek di film Monstrum dan drama The Sound of Magic.
Lalu, sudahkan menemukan makna cassiopeia dalam film ini?
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster: Hancinema & AsianWiki
Tempurung kura-kura, 16 September 2022.
- Kurayui -
0 komentar