Mengolah Mbothe (Talas) Ala Kepala Suku Law of the Jungle

04:14

 Talas Dimasak Air Kelapa


(Sumber foto: Pixabay)


Apakah shi-gUi penggemar reality show asal Korea yang berjudul Law of the Jungle? Saya suka sekali nonton Law of the Jungle, walau nggak semua episodenya saya tonton--karena lebih milih yang ada idol favorit yang jadi peserta. Suka karena reality show ini ngajarin gimana caranya bertahan hidup di hutan dengan peralatan seadanya. Trus, kalau pas nonton jadi teringat masa kecil yang demen main di kebun, bikin rumah-rumahan dan masak dengan bahan ambil dari alam langsung. Jadi bikin kompornya dari batu bata, trus diisi kayu buat dibakar. Di atas tatanan batu bata buat masak. Atau kadang cari kayu dan daun kering buat dibakar, kalau sudah ada api tinggal masukin singkong ke bara api buat dibakar sampai matang. Di kebun markas lama banyak umbi-umbian yang tumbuh. Ada singkong, ketela, dan talas.

Nah, di salah satu episode Law of the Jungle, Bapak Kepala Suku Kim Byungman memasak talas dengan air kelapa. Ini yang saya ingat ya, waktu itu ada anggota yang nemu talas, trus Kepala Suku Byungman bilang, jika talas harus dimasak dahulu sebelum dimakan. Lalu, setelah dikupas dan dibersihkan, Kepala Suku memasak talas dengan menggunakan air kelapa. Saya lupa episode berapa, tapi yang membekas dalam ingatan adalah memasak talas dengan air kelapa. Gimana rasanya ya? Jadi penasaran dan pengen nyobain masak talas, merebus talas dengan menggunakan air kelapa.

Sebenarnya udah nggak asing kalau air kelapa digunakan sebagai bahan memasak karena emang bisa menambah nikmatnya rasa masakan. Di markas sendiri kami sering menggunakannya untuk membuat tempe bacem atau merebus ayam. Jadi kalau buat merebus talas, pasti rasanya juga bakalan enak. Udah lama bikin jadwal rebus talas dengan air kelapa, tapi baru terwujud di tahun 2023. Males apa males, Kura!

(Sumber foto: Pixabay)


Di tempat saya, talas dikenal dengan nama mbothe. Dulu waktu masih tinggal di markas lama yang punya area kebun luas, talas merupakan salah satu sumber pangan yang kami tanam. Kata Bapak, dahulu sebelum beras bisa dibeli, mbothe dan singkong adalah sumber pangan utama masyarakat di daerah kami. Seiring berjalanannya waktu, mbothe masih dikonsumsi tapi sebagai camilan yang menemani kopi atau teh hangat.

Alhamdulillah di pasar masih banyak yang jual, jadi masih mudah didapat. Hanya saja kadang mbothe ini ndak selalu bagus walau tampilan luarnya bagus. Jadi ada yang setelah diolah tuh dalemnya masih tetep keras kayak masih mentah. Disebutnya kacel kalau di tempat kami. Ada juga yang medhuk, yaitu setelah diolah bisa matang sempurna, rasa umbinya enak dan empuk. Alhamdulillah juga untuk air kelapa bisa dapat gratis. Di pasar sini nggak dijual, jadi siapa yang mau boleh minta ke penjual kelapa. Bahan sudah terkumpul dan jadilah kami merebus talas dengan air kelapa.


Caranya cukup mudah. Kupas talas, lalu cuci hingga bersih, lalu potong-potong menjadi beberapa bagian agar lebih mudah saat direbus. Setelah itu siapkan panci, tuang air kelapa secukupnya dan masukan potongan talas. Rebus hingga matang.


Sebenarnya, tanpa ditambah garam, rasa talas direbus sama air kelapa sudah enak. Talasnya sendiri udah punya rasa gurih, sedang air kelapa memiliki rasa manis. Jadi saaat dimakan rasa talas memiliki perpaduan manis dan gurih enak. Tapi ini karena ortu suka asin ya, jadilah ditambahin garam. Jadi ada rasa asinnya. Kalau saya udah suka paduan rasa original dari talas dan air kelapa.


Ini video tutorial masak talas sama air kelapa. Talas memiliki banyak manfaat lho! Bisa dibaca di sini. Selain untuk memasak, air kelapa juga bermanfaat untuk kecantikan, salah satunya bisa mengatasi wajah yang breakout. Selamat mencoba, shi-gUi.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews