Kembalinya Sang Legenda - Es Krim Viennetta By Walls
16:56
Kembalinya Sang Legenda
Es Krim Viennetta By Walls
Es Krim Viennetta By Walls
(Photo by: Earlia Olsen)
Welcome to my curious way!
Halo, shi-gUi! Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Dilimpahi berkah berupa kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin....
Kurayui balik lagi! Hehehe. Kali ini membawa cerita tentang kembalinya sang legenda dari masa lalu. Tahu kah apa itu? Yuhu! Cerita tentang kembalinya es krim legenda dari Walls yaitu Viennetta! Pasti udah pada tahu ya. Karena udah viral di sosial media. Di sini saya mau membagi kisah saya dengan si es krim legenda bernama Viennetta ini. Langsung aja yuk!
Seperti yang kita tahu, bagi generasi 90-an es krim Viennetta merupakan es krim legend. Hampir kesemua dari anak 90-an pasti punya kenangan sama es krim satu ini. Hanya ada dua tipe anak 90-an dengan si es krim legenda. Tipe pertama adalah tipe anak 90-an yang udah pernah beli dan nyobain es krim legenda Viennetta. Tipe kedua adalah tipe anak 90-an yang hanya bisa memandang tanpa bisa membeli apalagi merasakan.
shi-gUi ada yang masuk anak 90-an? Kalau ada, kalian masuk tipe mana? Kalau saya masuk ke tipe kedua yaitu tipe yang hanya bisa memandang tanpa bisa membeli apalagi merasakan. Kekeke.
Miris banget yak! Tapi ya itulah fakta kehidupan saya di masa lalu. Jangankan Viennetta yang harganya selangit, Paddle Pop aja bisa beli kalau pas lebaran doang. Karena hanya di waktu lebaran saya mendadak jadi anak kaya. Kekeke. Karena bungsu jadi dapat angpao, uang saku paling banyak. Jadi sejak Walls masuk desa, tradisi tiap lebaran adalah beli es krim Paddle Pop untuk satu keluarga yang terdiri dari lima orang. Jadi saya traktir ibu, bapak, mbak, sama mas gitu ceritanya. Udah gitu belinya harus jalan kaki ke kampung tetangga yang jauhnya minta ampun. Nyampek rumah es udah agak mencair. Sedih-sedih gimana gitu. Hehehe. Kenangan terindah.
Kalau tidak salah ingat, harga es krim Viennetta di zaman dulu itu sekitar Rp. 26.000,- Tapi barusan cari-cari di Google ada yang nulis pada tahun 1999 harganya adalah Rp. 30.000,- Jadi ya sekitaran 26-30 ribu lah ya harganya. Pada tahun 90-an ya udah amat sangat mahal sekali pakek banget! Apalagi untuk kalangan menengah ke bawah seperti saya. Makan Paddle Pop aja nunggu lebaran alias setahun sekali lha ini malah yang harganya yang kalau di kurs kan dengan nilai rupiah sekarang (hasil Googling lagi ini) sekitar Rp. 110.000,- Mahal sekali kan? Untuk kalangan menengah ke bawah seperti kami, duit segitu mending dipakek belanja sembako. Kekeke.
Kalau tidak salah ingat lagi, beberapa waktu lalu sempet ada petisi yang meminta Walls untuk kembali memproduksi Viennetta. Seingat saya, Kookie Noona membagikan link-nya dan saya ikutan tanda tangan di sana. Ternyata tahun 2020 ini mendadak Viennetta viral. Diproduksi lagi sama Walls. Kejutan banget ya!
Karena gelar legenda, es krim Viennetta jadi banyak diburu. Terutama sama anak 90-an yang sekarang udah pada dewasa kayak saya. Secara pribadi alasan saya berburu Viennetta pasti karena penasaran sama rasanya. Gimana sih rasanya es krim legenda yang dulu hanya bisa saya lihat tanpa bisa saya beli apalagi memakannya. Karena sekarang udah bekerja, punya penghasilan jadi pasti mampu beli. Kekeke. Nyombong dikit boleh ya! Balas dendam ceritanya.
Sayangnya es krim ini rilis saat wabah corona udah masuk ke Indonesia. Apa hubungannya Kura? Ada dong! Gerak keluar rumah jadi terbatas. Walau di sini masih bisa dibilang kondusif, tapi saya udah sangat membatasi keluar rumah. Sebelum ada wabah corona sih emang udah nggak jarang keluar rumah. Tapi biasanya kalau mau beli apa ya langsung keluar aja. Karena ada wabah jadi keluarnya nunggu sekalian pas belanja kebutuhan bulanan. Biar sekali jalan gitu.
Tanggal 15 April 2020 kemarin ada kesempatan keluar sejenak pas di kerjaan. Sekalian dah berburu es krim Viennetta. Sebelumnya sempet nitip-nitip yang masih sering keluar. Nitip beliin di Indomaret, tapi kosong. Lalu dapat informasi dari Mbak Nick kalau di swalayan lokal desa kami ada. Jadilah saya langsung menuju kesana sekalian belanja beberapa keperluan bulanan. Alhamdulillah masih ada jodoh dan rezeki. Nyisa satu doang es krimnya. Bahagianya T__T
Langsung ambil dan di hari yang sama langsung unboxing es krimnya. Kekeke. Silahkan yang mau nonton video Unboxing Es Krim Viennetta By Walls
Seneng banget! Akhirnya bisa merasakan es krim legenda Viennetta. Tapi ini maaf ya foto-fotonya yang varian vanila milik Lee Noona. Saya dapatnya varian coklat-vanila tapi nggak sempet fotoin. Alhamdulillah Lee Noona ada foto cantik pula tapi varian vanila. Dan senengnya fotonya boleh saya pakai untuk mempercantik tulisan ini. Hehehe. Gomawo matur tengkyu Lee Noona.
Kata Lee Noona juga yang enak tuh varian vanila. Tapi sayangnya saya dapat varian coklat-vanila. Cuman satu-satunya itu T__T Tapi kata Kek Lenwu di Indonesia kayaknya emang hanya ada varian coklat-vanila. Karena semua foto yang tersebar di sosial media sama. Coklat-vanila. Nggak ada yang vanila.
(Photo by: Earlia Olsen)
Kesan setelah mencoba rasa es krim Viennetta adalah... B aja T_T Entah terbawa review yang saya baca atau gimana ya tapi ya emang berasa biasa aja rasanya. Kayak es krim pada umumnya. Mungkin karena sekarang kan varian es krim banyak, merk juga banyak jadi bisa pilih-pilih semau gue mau yang mana. Ada juga yang harganya murah tapi rasanya enak. Jadi ya kayak something special-nya jadi berkurang.
Kak Lenwu yang dulu pernah cobain gimana rasa Viennetta versi jadul juga bilang beda banget. Enakan yang dulu. Di sosial media yang menemukan beberapa pendapat yang sama; enakan Viennetta versi lawas.
Karena Viennetta 20 tahun yang lalu emang legenda yang tak tergantikan. Sedang Viennetta 2020 ini adalah titisannya jadi ya rasanya beda walau tampilannya hampir serupa tapi tak sama. Kekeke.
Tapi saya seneng banget udah bisa ngrasain gimana rasanya es krim milik orang kaya yang dulu hanya bisa saya pandang gambarnya tanpa bisa membeli es krimnya bahkan merasakannya. Kalau puas, belum. Karena saya masih penasaran sama rasa varian vanila yang katanya lebih enak dari varian coklat-vanila. Kekeke. Dasar manusia ya!
Soal harga, kemarin saya dapat dengan harga Rp. 50.000,- Kalau cek market place di Facebook emang udah nggak karuan harganya. Ada yang jual Rp. 75.000,- per box juga. Tapi normalnya sih 50-55 ribu itu. Karena beberapa teman ada yang dapat dengan harga 52k ada yang 53k. Jadi masih di sekitar angka 50.
Nah jadi gitu kisah berburu titisan es krim legenda Viennetta. Semoga shi-gUi yang juga penasaran kayak saya ada rezeki dan jodoh bisa dapetin dan rasain es krim Viennetta. Ada rezeki kalau nggak ada jodoh susah. Ada jodoh kalau nggak ada rezeki pun sama aja bohong kan. Jadi saya doain ada rezeki dan jodoh. Aamiin....
Sekian ya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Tempurung kura-kura, 18 April 2020.
- Kurayui -
0 komentar