Review Novel Secret Admire

02:51

Secret Admire



Sampai kapanpun aku akan tetap menunggu cintamu.


- Judul buku: Secret Admire

- Penulis: Zahara Putri

- Terbit: Cetakan kedua, Mei 2019

- Penerbit: Reybook Media

- Jumlah halaman: 354 hlm ; 13x19 cm

- ISBN: 978-602-389-041-5


Lelaki mata telaga itu hadir lagi menggelisahkan hati Aisyah.
Ketika Aisyah berusaha mengelak, bayangnya selalu muncul dan ingatannya semakin tajam mengingat tentang lelaki bermata telaga tersebut.

Aisyah hanya mampu mengirimi suart dan puisi-puisi cinta tanpa mau bertemu sama sekali.
Karena kegigihan Aisyah dan terus bertahan dalam penantian cinta menjadikan hati lelaki tersebut penasaran.
Namun sikap dan penolakan akan pertemuan menjadikan lelaki tersebut merasa dipermainkan.

Ketika Aisyah sudah siap bertemu dengan lelaki pujaan hatinya justru kenyataan pahit harus dia hadapi, bahwa hati lelaki tersebut tidak untuknya tetapi untuk orang lain.

Cinta, penantian dan kesetiaan yang terus dia pertahankan seolah sia-sia.



Baca buku ini tuh sempet bikin saya kegeeran. Kenapa? Karena si tokoh utama wanita yaitu Aisyah bekerja di sebuah toko fotokopi. Trus si cowok mata telaga itu berwajah oriental dan masih SMA. Brondong gitu! Trus, apanya yang bikin geer? Ya saya merasa bahwa saya si Aisyah itu. Penjaga fotokopi yang pemalu dan naksir ama anak berondong yang mukanya oriental. Kekeke. Itu karena sifat Aisyah hampir sama kayak saya dan kebetulan saya suka cowok situp bin sipit gitu.

Dulu sih ada pengalaman diusilin sama pelanggan dedek emesh macem Aisyah. Parahnya dedek emesh yang usilin saya masih SMP. Aisyah mah mending dedek situp-nya udah SMA. Kejadian itu saya abadikan dalam novel Cintaku Bersemi Di Kios Bensin. Yang minat bisa beli di saya ya novel Cintaku Bersemi Di Kios Bensin. Novel itu jadi novel best seller di tahun 2016 bersamaan dengan kakaknya yang bergenre horor berdasarkan kisah nyata atau based on true story yang berjudul AWAKE. Jadi numpang promo dah. Kekeke.

Balik ke novel Secret Admire. Di bagian awal emang banyak kejadian yang sukses membuat saya merasa terhanyut dalam khayalan seolah-seolah saya adalah Aisyah karena kemiripan latar. Saya bisa rasain deg-degannya, kangennya, galaunya Aisyah kalau udah berhubungan sama si cowok mata telaga yang sama Roul yang tak lain adalah sahabat Aisyah disebut Situp. Dengan latar eskul teater membuat saya ikutan jatuh hati pada cowok mata telaga yang ternyata bernama Mardian itu.

Novel ini menceritakan tentang betapa bucinnya Aisyah pada Mardian. Oya, ada momen yang bikin saya kembali teringat ke masa lalu. Masa zaman putih abu-abu dulu. Yaitu ketika Aisyah memberanikan diri nelpon Mardian. I ever do that! Kekeke. Kepada kakak kelas yang saya idolakan. Dan ya sama kayak Mardian, kakak kelas saya sering mendapat telepon dari cewek sehingga waktu saya telpon reaksinya biasa aja. Tapi karena keseringan akhirnya dia bisa mengenali dan apal sama suara saya. Same with Aisyah yang akhirnya Mardian bisa apal sama suara dia.

Makin ke belakang saya makin dibuat gemes bahkan jengkel sama Aisyah. Dia ini bucin yang maunya apa sih? Mardian udah mau ketemuan tapi dia nolak mulu. Padahal udah sempet pisah lama. Cowok digantungin mulu jelas kesel dan ya wajar kalau akhirnya Mardian milih jadian ama temennya Aisyah yang juga jadi mak comblang antara Aisyah dan Mardian yaitu Nayla. Tapi karakter Nayla ini juga ngeselin banget! Tipikal pelakor zaman now. Kekeke. Mardian juga nggak kalah ngeselin. Intinya hubungan Aisyah ama Mardian ini happy nya bentaran nggak happy nya sepanjang masa. Kekeke. Jadi keinget cinta 14 hari. Nggak pernah jadian tapi terkenang indah juga menyakitkan hingga kini. Baper lagi dah!

Novel ini menceritakan kisah hidup Aisyah dengan kebucinan tingkat dewanya pada Mardian. Kemana hati ini berlabuh, akhirnya balik lagi ke Mardian. Nggak bisa move on walau sering dibuat sakit. Kayak aku ke Mas Jeje. Heuheuheu. Sesama bucin kita ya Aisyah. Hiks!

Jujur buat saya tokoh Aisyah ini protagonis yang lumayan nyebelin karena saking baiknya jadi orang. Hehehe. Maaf ya Aisyah.

Saya sempet berharap ending-nya Aisyah nikah atau paling nggak jadian sama Mas Irul. Tapi harapan saya kandas. Lalu, pada siapakah hati Aisyah berlabuh? Bagaimana dengan Mardian? Baca aja sendiri ya. Kekeke.

Sayang sekali buku ini ketika pertama saya buka plastik segelnya, halaman pertama udah protol.



Masih ada beberapa typo dan ada bagian dialog yang mungkin salah edit jadi membuat agak bingung.

Yang membuat saya bertanya-tanya, di bagian belakang ada foto cowok. Siapakah cowok itu? Mardian kah? Sayang tidak terlalu jelas gambar cetakannya. Oya, novel ini berlabel based on true story. Berdasarkan kisah nyata. Jadi Aisyah yang bucinnya ke Mardian sampai tingkat dewa itu beneran ada dong?

Oya, ada adegan yang bikin saya teringat kenagan indah di masa lalu. Yaitu adegan di MTD alias Malang Tempo Doeloe. Saya datang ke festival itu ketika pertama kali digelar hingga pengunjungnya membludak dan saya terpisah dari rombongan karena terbawa gelombang arus manusia. Untung bisa ketemu lagi sama rombongan. Hehehe.

Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat dan selamat membaca!


Tempurung kura-kura, 25 April 2020.
- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews