Hal-hal Yang Bisa Dilakukan Di Dreamland Ngalam Mbois, Ngadireso.
07:06Berkunjung Ke Dreamland Ngalam Mbois, Ngadireso
Pembangungan wisata di desa-desa semakin digalakkan demi mengangkat perekonomian desa tersebut. Karena dengan adanya daerah wisata, warga sekitar bisa membuka usaha, berdagang misalnya. Di desa-desa sekitar tempat tinggal saya pun banyak bermunculan tempat wisata baru. Kadang kalau iseng cek Google Map, ada nama-nama baru bermunculan yang bikin bertanya, ini tempat apa dan lokasi tepatnya di mana.
Kebetulan hari Senin tanggal merah dan jadwal saya sama Linda pas sama-sama kosong, jadi kami janjian untuk keluar bersama. Mewujudkan rencana yang udah disusun sejak bulan Ramadan dan gagal terealisasi. Perjalanan dimulai dengan makan siang di Hamur Mamy Coffee and Milk. Lumayan lama kami makan siang sambil ngobrol di Hamur Mamy Coffee and Milk. Kelar makan siang, kami nggak punya tujuan, akhirnya Linda ngajak naik-naik. Rencananya emang one day trip gitu, tapi list yang kami buat semuanya wisata kuliner. Akhirnya sambil menunggu perut longgar usai makan siang, kami memutuskan naik-naik ke Desa Gubugklakah.
Sebenernya rencana naik-naik adalah nyobain kafe baru di Desa Gubugklakah, tapi karena perut masih kenyang dan kafe kebetulan rame banget, jadi motor melaju aja terus naik dan naik. Keputusan kami nggak salah karena sepanjang perjalanan naik, kami disuguhi indahnya lukisan alam yang bernuansa musim semi. Bunga Bulan sedang bermekaran sempurna, membentuk warna kuning di tengah hijaunya perbukitan. Walau hanya menikmati dari atas motor, tapi sukses bikin mata dan pikiran adem.
Selesai naik-naik, perut masih kenyang. Kami jadi galau antara lanjut ke destinasi wisata kuliner kedua atau mencari lokasi Dreamland. Setelah diskusi di atas motor yang melaju, kami sepakat untuk mencari Dreamland dulu, baru ke destinasi wisata kuliner kedua. Untungnya ada jalan tembusan yang kami tahu jadi nggak perlu putar arah, dari naik-naik langsung lewat jalan tembusan dan masuk ke jalur menuju Dreamland.
Kalau nggak salah ingat, di Facebook sempat ada yang up foto tentang Dreamland. Lalu Mifta--lagi-lagi ulah si owner Kedai Teras Poncokusumo nih--posting video tentang Dreamland yang katanya lokasinya di Desa Ngadireso. Nonton videonya, lokasinya kayak nggak asing. Apakah di jalur menuju Desa Sumberejo? Karena tahun... duh lupa lagi kan tepatnya, udah lama banget sih, waktu itu Bapak masih dinas, pernah diajak ke Desa Sumberejo dan Desa Jajang (Njajang) lewat Desa Ngadireso. Pemandangan lewat jalur ini memang indaaah banget! Dulu jalannya masih makadam, tapi pemandangan di sisi kanan dan kiri jalan benar-benar indah. Kala itu di sebelah kiri ada kebun tebu yang baru tumbuh jadi modelnya kayak sabana luas dan dengan ala kadarnya, membuat saya berpikir, "Eh ini kayak lokasi syuting film Kuch Kuch Hota Hai pas nyanyiin lagu Tujhe Yaad Na Meri Aayee." Imajinasi saya yang ketinggian mungkin. Wkwkwk. Tapi, entah pas liat pemandangannya, malah keinget scene itu.
Karena penasaran, saya nanya-nanya ke Mifta tentang lokasinya. Hanya untuk memastikan apakah dugaan saya benar, tapi karena Mifta kurang paham ama daerah Ngadireso, doi ngasih petunjuknnya, "Kalau ke Umbulan kan belok kiri, itu terus." Oh, kalau beda jalur ama Tirta Umbulan, jadi makin yakin kalau lokasinya di jalur menuju Desa Sumberejo.
Bagi Linda, perjalanan Senin kemarin adalah pertama kalinya kunjungan ke Desa Ngadireso. Ala-ala guide, saya pun menjelaskan pesona apa aja yang bisa dinikmati di Desa Ngadireso. Bahkan saya berencana ngajak mampir ke Tirta Umbulan dan menikmati indahnya Pusung Keris dari Desa Puthuk. Linda penasaran sama Pertapaan Karmel, tapi saya kurang tahu apakah pengunjung bebas berkunjung karena setahu saya itu pusat untuk retret. Dulu pernah berkunjung ke sana pas masih kecil, ikut rombongan dari puskesmas tempat Bapak bekerja. Sekarang kalau liat foto-fotonya di Google Map emang makin cakep.
Banyak sekali perubahan, jalurnya udah nggak makadam lagi tapi udah aspal, makin naik bukan aspal tapi macem cor beton gitu. Trus, lahan-lahan yang dulunya kebun, beberapa udah ada bangunannya. Kalau di jalur menuju Bromo ada Bunga Bulan bermekaran, di jalur ini ada pohon berbunga kuning yang juga sedang lebar bermekaran. Saya nggak tahu namanya apa. Tapi ada beberapa pohon ini di tepi jalan. Kalau Desa Gubugklakah punya bunga Bulan, Desa Poncokusumo punya bunga Tabebuya kuning, Desa Ngadireso punya bunga ini. Next time harus foto lebih dekat biar bisa nanya Mbah Google dan hasilnya akurat.
Walau banyak perubahan, jalurnya masih sepi. Waktu kami naik, nggak ada kendaraan lain sama sekali. Rada merinding juga karena masih didominasi kebun dan jarak bangunan satu dengan bangunan lain berjauhan. Makin naik makin sepi, nggak ada bangunan lagi dan kanan kiri kebun rimbun. Yang tadinya yakin, jadi ragu dan akhirnya minta panduan Google Map. Untung lokasi udah ada di map dan kami nggak salah jalur. Akhirnya sampai juga! Dan ternyata di lokasi ada beberapa pengunjung. Lokasinya di pinggir jalan utama, tepatnya di sisi kanan kalau dari arah barat.
Apa sih Dreamland itu?
Mungkin nantinya bakalan jadi kayak rest area gitu kali atau tempat wisata bernuansa alam. Sekarang hanya ada tanah lapang dengan tulisan Dream Land dan sebuah gazebo dari bambu. Di sebelah timur ada rerumputan berwarna merah. Di sisi kiri jalan ada kebun jeruk sepertinya. Lalu di sebelah barat ada bangunan yang saya ama Linda nebaknya mungkin calon kafe. Uniknya di bagian atap bangunan ini bisa dijadikan tempat untuk duduk-duduk. Kami nggak ke sini karena beberapa pengunjung berkumpul di sana.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan kalau berkunjung ke Dreamland?
Untuk saat ini, seperti yang dikatakan Mifta, tempat yang bagus untuk berburu foto dan belajar fotografi. Banyak titik yang bisa dimanfaatkan untuk bikin foto estetik, salah satunya rimbun Red Natal Grass yang sedang berbunga dan tumbuh subur membuat sabana berwarna merah pada sisi sebelah timur. Tapi, kalau mau foto-foto di sini harus hati-hati, takutnya ada ular ngumpet, kan bahaya tuh. Trus ada putri malu juga yang tumbuh, durinya berbahaya. Kalau pas nggak mendung, di sebelah timur kita bisa menikmati Gunung Semeru dan di sebelah barat Gunung Putri Tidur. Jalan dikit ke arah timur juga ada spot bagus buat foto-foto di deket kebun jeruk.
Alhamdulillah waktu saya ke sana gazebo kosong, jadi bisa duduk di sana sambil menikmati indahnya lukisan alam dalam suasana yang hening dan tenang. Yang terdengar hanya suara kicauan burung. Damai banget. Beneran pas buat sejenak melepaskan diri dari ingar bingar kehidupan sehari-hari. Rasanya pengen rebahan sambil natap birunya awan. Hehehe. Saking damainya. Ngebayangin duduk di gazebo sambil baca atau ngetik, duh enak banget. Kalau deket pasti dah bolak-balik ke Dreamland kalau lagi pengen sendirian.
Kalau ke Dreamland, kudu tahan panas aja. Karena nggak ada pohon rindang dan hanya ada satu gazebo aja. Enaknya ke sana pagi atau sore. Kalau siang nggak rekomen deh, karena pasti panas banget. Sebenernya enak buat piknik ama keluarga, gelar tikar dan bawa bekal makanan gitu. Kita tunggu aja, sapa tahu dalam waktu dekat pembangunan segera diselesaikan dan bisa dinikmati segala fasilitasnya. Karena akses jalan mudah, tinggal menunggu selanjutnya bakalan dibangun kayak gimana Dreamland.
Yang mau berkunjung ke Dreamland sekarang, boleh. Cek aja di Google Map udah ada, jadi tinggal minta panduan rute. Terima kasih. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Selamat berwisata!
0 komentar