Review Buku Ego Centris Destiny
04:02Ego Centris Destiny by Novanka Raja
"Maka sakitlah agar kau mengingat Tuhan." --Jalan Kebahagiaan, hal 68.
"Jika tidak mengetahui adalah kebahagiaan, maka aku bahagia karena ketidaktahuanku." --Mistikus Cinta, hal. 78.
Seingat saya buku Ego Centris ini ada dua, pertama Embrio dan Destiny. Tapi yang Embrio entah ke mana. Seingat saya dipinjam dan tidak kembali seperti beberapa buku lainnya. Padahal belum kelar baca yang Embrio. Heuheuheu.
Buku ini terbit delapan tahun yang lalu, trus dia melalang buana--seperti saudaranya yang nggak kembali--dan baru kembali ke pangkuan beberapa waktu lalu. Waktu nerima buku ini, keinget saudaranya--Ego Centris Embrio--dan timbul keinginan untuk membaca ulang, karena dulu belum sampai kelar, bukunya keburu dipinjem. Akhirnya baca ulang dan... nyesek. Hiks!
Oya, buku ini saya beli dari penulisnya langsung yaitu Kak Novanka Raja. Kak Novan adalah salah satu mentor saya di dunia menulis yang dulu sering saya repotin soal tulisan. Makasih Kak Novan atas sharing ilmunya dan nasihatnya. Banyak hal yang saya pelajari dari Kakak. Karena beli dari penulisnya langsung, dapat tanda tangan dong! Hehehe.
Judulnya unik ya. Ego centris. Awalnya saya pikir berisi tentang satu kisah, ternyata tebakan saya salah. Buku ini berisi 38 kisah berbeda tentang kekasih, mengasihi, rasa cinta, mencintai, pengorbanan, perpisahan dan luka. Kalau lagi patah hati, baca buku ini bisa nambah galau, tapi bisa bikin bangkit dan move on juga. Masing-masing cerita membawa kita untuk mengerti sudut pandang atau pemikiran dari seorang lelaki tentang cinta. Tidak hanya cinta pada kekasih, tapi pada diri sendiri, sesama manusia, kehidupan, alam dan rasa cinta pada Tuhan.
Keromantisan yang bikin senyam-senyum pas baca. Pengorbanan yang bikin nyesek bahkan sampai ikutan mewek. Kisah cinta terlarang yang bikin dada ikutan sesak setelah baca. Kisah yang sebenernya ada di sekitar kita yang dikemas dalam bahasa yang romantis dan menyentuh hati. Kisah-kisah yang bisa saja terjadi pada kita. Kisah-kisah yang memberi gambaran tentang apa itu cinta dan mencintai. Kisah-kisah yang penuh luka.
Cinta atau mencintai memang kadang egois. Buku ini membuka mata tentang apa itu cinta dan mencintai. Bahkan beberapa kalimat jadi tamparan bagi saya ketika membaca. Ada kisah yang hampir mirip dengan apa yang pernah saya alami. Seolah diajak kembali menyelam ke masa lalu dan mengenang kisah cinta tak sampai atau kasih terlarang. Memberi pelajaran agar hidup lebih baik.
"Maka sakitlah agar kau mengingat Tuhan." --Jalan Kebahagiaan, hal 68.
Kalimat tersebut di atas benar adanya. Sakit adalah cara Tuhan menegur kita saat kita tersesat jauh dan mulai melupakan-Nya. Saat kita sakit, pasti kita akan ingat Tuhan. Karena hanya Tuhan yang bisa kita jadikan satu-satunya sandaran.
Buku ini akan membawa kita lebih memahami tentang apa itu cinta.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat membaca.
0 komentar