Ketemu Red Natal Grass Dan Lantana Di Dreamland Ngalam Mbois, Ngadireso

04:20

 Yuk, Kenalan Sama Red Natal Grass Dan Lantana


(Grass, photo by: Pixabay)

Untuk melepas penat, biasanya shi-gUi memilih melakukan apa? Berwisata? Tempat wisata yang bagaimana yang shi-gUi suka? Kalau saya suka wisata alam. Walau tinggal di desa, nggak pernah bosan untuk main-main ke wisata alam macam wana wisata gitu. Liat pemandangan hijau dan menghirup segarnya udara pegunungan, benar-benar bikin tenang. Bikin suasana hati jadi lebih baik, ngademin mata dan pikiran juga.

Banyak tempat wisata bernuansa alam yang baru dibuka di sekitar tempat tinggal saya. Seperti ketika naik-naik menikmati indahnya bunga Bulan mekar di sepanjang jalur menuju Bromo lewat Desa Gubugklakah, banyak kafe bernuansa alam yang baru dibuka. Mungkin udah lama, tapi karena baru naik-naik Senin lalu pas tanggal merah, jadi baru tahu kalau banyak kafe alam di sepanjang jalur menuju Bromo.

Salah satu wisata alam yang baru juga saya ketahui dan berada lumayan dekat dari tempat tinggal saya adalah Dreamland Ngalam Mbois, Ngadireso. Desa Ngadireso nggak asing buat penghuni Sarang Clover karena dari dulu sering jadi tempat tujuan kalau kami bersepeda bersama dan hiking. Karena selain jalurnya aman, banyak keindahan alam yang ditawarkan. Bisa renang di Tirta Umbulan dan kalau hiking, bisa naik ke bukit Pusung Keris. Tapi emang sih sejak kami dah pada sibuk ama kerjaan dah pada nikah juga, jadi amat jarang sekali pakek banget main-main ke Ngadireso.

Setelah naik-naik ke Gubugklakah, ama Linda sepakat nyari Dreamland Ngalam Mbois, Ngadireso dan alhamdulillah ketemu. Seneng banget karena selain hamparan pemandangan hijau ada perdu-perdu cantik yang bisa dinikmati dan diabadikan keindahannya. Dua makhluk cantik yang menarik perhatian saya adalah Lantana dan rerumputan berwarna merah yang sedang tumbuh subur di area DreamLand tepatnya di sisi timur.


Lantana udah nggak asing karena perdu cantik ini banyak tumbuh di tepi jalan di sepanjang jalur Ngadireso-Puthuk. Biasanya doi tumbuh di gampengan (pinggir jalan yang posisi tanahnya agak tinggi dari jalan utama). Bunganya pun warna-warni, ada kuning, jingga, pink, dan ungu. Kebetulan yang ada di DreamLand warna dominan pink.

Dulu Bapak kan hobinya bikin bonsai, tiap hari Minggu sering diajak hiking buat berburu tanaman liar yang bisa dijadikan bonsai salah satunya ya Lantana ini. Nyari benihnya di alam, di rumah di otak-atik jadi bonsai. Kalau udah jadi, lumayan kadang ada yang mau beli walau teman-teman Bapak sendiri. Walau seringnya cuman diminta gratisan sih. Kekeke. Maklum, Bapak belajar autodidak, tapi hasilnya lumayan. Dulu ada yang mau adopsi bonsainya aja udah seneng, jadi nggak kepikiran uang. Sekarang kayaknya udah males lanjutin hobinya bikin bonsai. Padahal media promosi lebih bagus sekarang. Tapi mungkin mikir lahan juga. Karena di rumah yang sekarang kami nggak punya lahan yang luas buat nyari tanah buat nanem bonsai. Ngarepnya sih Bapak aktif bikin bonsai lagi dan saya diajari. Kekeke.

Saya baru tahu lho kalau di Indonesia bunga ini namanya Tahi Ayam. Bapak dulu ngasih taunya namanya Waung atau Lantana. Mungkin beda daerah beda nama ya. Dan saya baru tahu juga kalau Lantana (Lantana camara) termasuk tanaman obat setelah baca di Wikipedia. Memang tanaman ini punya bau khas pada daun dan bunga layaknya tanaman obat pada umumnya, wangi-wangi herbal yang khas gitu. Sayangnya di Wikipedia nggak dijelasin secara detail gimana cara memanfaatkan Lantana untuk obat. Hanya disebutkan jika Lantana bisa jadi obat untuk memar, keracunan makanan, dan menghentikan pendarahan.

Setelah puas menikmati indahnya bunga Lantana, saya tertarik ke sisi timur karena ada hamparan rumput berwarna merah. Ini rumput apa tho? Akhirnya saya memberanikan diri untuk mendekat. Kalau di rerimbunan rumput gitu, saya takut ular. Terlebih setelah dekat, ternyata bagian bawah dipenuhi tanaman putri malu. Saya pernah punya pengalaman buruk waktu SD sama tanaman putri malu. Jadi kalau ketemu, kadang masih bikin deg-degan, trauma. Hehehe.

Cerita dikit deh. Jadi dulu sekolah SD tempat saya menimba ilmu ada sisi utara yang deket ama sungai. Area ini jarang dibuat bermain, tapi anehnya saya malah betah menghabiskan waktu istirahat di sana. Sendirian, ditemani rerumputan dan tanaman perdu lainnya salah satunya putri malu yang juga tumbuh subur di area itu. Biasanya saya menghabiskan waktu dengan ngobrol ama tanaman putri malu sambil nyentuhin daunnya biar mengatup. Suatu hari, karena kurang hati-hati, saya terpeleset dan jatuh ke rerimbunan tanaman putri malu. Dulu ada rumor yang beredar, katanya tanaman ini kalau terancam akan menyerang. Saat saya terjatuh, kejadian dong. Tanaman putri malunya kayak gerak trus membelit kaki saya, duri-durinya mencengkeran bahkan meninggalkan jejak di kedua kaki. Setelah berhasil melepaskan diri dan kembali naik ke bagian atas, kedua kaki dipenuhi luka, duri-duri tanaman putri malu masih menancap di daging yang terluka. Setelah membersihkan diri, baru nyadar kalau lukanya nggak hanya di kaki tapi juga di tangan. Entah rumor itu bener atau nggak, tapi pengalaman jatuh nimpa tumbuhan putri malu menyisakan trauma.

Karena alasan itu--takut ular dan putri malu--saya menjaga jarak, menikmati indahnya rumput berbunga merah yang ada di pinggiran. Sambil menikmati, kepikiran dibuat foto estetis ala-ala tutorial di sosial media pasti bagus. Sayangnya hari itu saya nggak bawa buku yang bisa dijadiin model pun nggak berani kalau harus blusukan ke tengah rerimbunan.

Setelah nyampek rumah, nanya Mbah Google, ini rumput apa sih Mbah? Mbah Google langsung menjawab, Natal Grass (Melinis repens). Wow! Nama yang bagus.



Mengutip dari Wikipedia, Natal Grass (Melinis repens) disebutkan berasal dari Afrika Selatan. Rumput ini juga disebut dengan nama Natal Red Top, Rose Natal Grass, dan Red Natal Grass. Rose Nat Grass, cakep! Warnanya emang merah dan bentuknya unik. Karena tumbuh berkerumun, jadi membuat sabana sebelah timur berwarna merah.

Disebutkan pula bahwa rumput ini adalah gulma yang berbahaya. Berbahaya? Kenapa? Beracun kah? Bagian mananya? Daun? Bunga? Akar? Untungnya nggak nyentuh rumput ini. Padahal cantik banget, tapi kenapa berbahaya? Sayangnya nggak dijelasin secara detail di Wikipedia.

Bisa jadi karena rumput ini adalah tanaman abadi yang artinya sepanjang tahun dia bisa tumbuh subur tergantung suhu, makanya dianggap gulma berbahaya karena bisa mengganggu pertumbuhan tanaman pertanian. Tapi kalau cari kata kunci Natal Grass di Google, tanaman ini banyak dijual. Emang cantik sih, buat taman juga cantik.

Kenapa sih tanaman selalu menggoda? Entahlah! Hehehe. Bahkan dulu saya bercita-cita pengen jadi ahli botani, karena mempelajari tumbuh-tumbuhan memang sangat menarik. Waktu kecil dulu saya membuat taman sendiri di lahan kosong di samping rumah. Kadang pulang main bawa tanaman yang sekiranya unik dan nggak jarang kata Bapak tanaman itu adalah tanaman obat. Setiap pergi ke tempat wisata alam, mengamati tanaman yang tumbuh di sana adalah aktifitas yang paling saya sukai. Sayangnya belum terealisasi juga untuk bikin taman kecil di atap. Terlalu malas! Heuheuheu.

Sekian sepenggal kisah pertemuan dengan Red Natal Grass dan Lantana. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews