Review Novel Rankaku
04:46Rankaku - Yandi ASD
Kehidupan itu seperti cangkang telur. Terlihat kuat, kenyataannya amat rapuh dan mudah retak
Novel ini amat sangat membuat penasaran sekali pakek banget sejak pertama kali melihatnya lewat di beranda Facebook. Cover-nya yang super simpel, berwarna putih dan bergambar sebuah cangkang telur yang retak disertai judul dan nama penulis, menjadi daya tarik tersendiri. Yang simpel-simpel gini biasanya justru bikin pembaca tenggelam dalam cerita. Nipu banget lah. Keliatannya aja simpel dan polos, setelah dibaca, hmmm... nggak jarang bikin pembaca ternganga bahkan ngumpat.
Novel Rankaku adalah juara pertama dalam kompetisi menulis yang diadakan oleh AT Press, TAT 2022, dengan genre thriller psikologis. Rankaku mengusung tema Sindrom Asperger.
Belakangan jam membaca berkurang banget, padahal novel ini udah di tangan sebulan lebih, tapi baru kelar nulis semalem. Heuheuheu.
Katanya, baca buku sebelum tidur bisa bantu buat lekas ngantuk dan bobok lebih nyenyak. Apaan! Semalem habis baca buku ini, malah ada perang dalam otak sampai nggak bisa tidur. Pengen rasanya langsung protes ke penulisnya, KENAPA?? Sayangnya dah hampir tengah malam, jadinya ya berusaha mendamaikan perang itu. Alhamdulillah bisa bobok juga dan nggak mimpi buruk.
Pertama mau bilang, kenapa harus Hiroki?? Dibikin jatuh hati sama karakter ini. Betapa cool-nya dia. Cowok yang kesannya kayak nggak punya kehidupan--karena hidupnya terlalu biasa-biasa aja, tapi otaknya encer. Eh, hidupnya nggak biasa-biasa aja sih, kayak neraka malahan. Di rumah atau di sekolah sama-sama kayak hidup di neraka. Tapi Hiroki tetep stay cool, keliatannya di luar sih gitu, padahal dalemnya dah panas mulu, siap meledak. Tapiii Kakak Penulis, kenapa Hiroki sih??
Kedua, buku ini gila! Beneran yang nulis orang Indonesia? Beneran ini bukan buku terjemahan? Jujur ya, dulu saya sangat anti sama film atau novel terjemahan dari Jepang. Penyebabnya, pernah sekali nonton film horor, adegannya bikin trauma walau nggak disorot bagian sadisnya. Trauma sampai nggak doyan makan selama beberapa hari dan nggak bisa tidur. Sampai akhirnya dipertemukan dengan karya Akiyoshi Rikako sensei. Nggak tahu kenapa, malah tertarik sama novelnya dan beli. Novel Sensei mengubah cara pandang saya tentang fiksi Jepang yang ngeri jadi menarik.
Rankaku ini feel Jepang-nya dapet banget! Rasanya bukan novel lokal, asli Indonesia, tapi novel terjemahan. Beberapa kali baca novel yang latar cerita di luar negeri, tokohnya pun orang luar, tapi apa ya, kayak ciri Indonesia-nya masih ada. Itu nggak saya temui di novel ini. Gaya penulisannya terasa banget Jepang-nya. Kalau lagi baca novel Akiyoshi Rikako sensei, pada bagian dialog rasanya kayak denger orang Jepang lagi ngomong dengan gaya khas mereka. Nah, pas baca novel ini pun gitu. Makanya saya bilang feel Jepang-nya dapet banget.
Warna novelnya pun senada dengan novel Akiyoshi Rikako sensei. Bahkan setelah selesai membaca semalam, saya membatin, Ini mah versi cowoknya dari Akiyoshi Rikako sensei. Itu kenapa saya suka banget sama novel ini dan puas banget setelah baca sampai akhir.
Menyajikan lebih dari satu karakter dan beragam cerita. Karena dikemas dengan bahasa yang apik, dipilah dengan rapi, nggak bikin bingung. Setiap karakter membawa cerita masing-masing dan beberapa karakter punya kesamaan yaitu menderita Sindrom Asperger.
Satu karakter sudah saya sebut di atas yaitu Hiroki. Remaja SMA yang punya adik dengan Sindrom Asperger. Lalu ada karakter 'aku' dan 'dia'. Keduanya bikin penasaran dari awal. Who are you?? Kalian siapa??
Ada Fumiko. Wanita yang memutuskan untuk melakukan terapi setelah berulang kali mengalami halusinasi. Akio, bocah laki-laki dengan Sindrom Asperger, anak dari seorang aktris terkenal bernama Seika. Keiko, wanita dengan Sindrom Asperger yang bekerja sebagai tulang punggung keluarga karena suaminya pengangguran.
Cerita dari masing-masing karakter unik, konfliknya sukses mengaduk emosi. Kalau ditanya paling suka kisah siapa, Hiroki pastinya. Entah emosinya tuh lebih ngena di bagian Hiroki. Terlebih saat Hiroki kehilangan adiknya yang juga mengidap Sindrom Asperger. Nyeseknya kerasa banget sampai hampir nangis. Untung masih bisa tahan.
Kalau cerita Keiko bikin ngumpat mulu. Orang bucin jadi bego dan logika kayak nggak masuk di mereka itu beneran ada ya. Kalau cerita Fumiko, tiap kali halusinasinya kambuh, bikin ngos-ngosan, ikutan ngrasain paniknya. Terlebih di bab-bab terakhir. Sedang bagian Akio, rasanya pengen meluk itu bocah mulu. Kasihan punya emak jelmaan iblis.
Memiliki cerita beragam dalam satu buku, beda karakter, beda tahun, tapi seandainya tanpa diberi petunjuk soal tahun kejadian nggak akan bikin bingung yang baca karena seasik itu bahasa penulisannya. Disampaikan dengan bahasa ringan dan runtun.
Apakah masing-masing karakter berhubungan? Baca aja yuk biar bisa turut merasakan sensasi kagetnya, mlongonya, gemesnya. Plot twist di mana-mana. Walau udah dikasih petunjuk, tetep aja pas udah kelar baca bikin melongo, kaget, gemes, puas, kesel juga. Sukses banget bikin kejutan. Gemes karena ada yang nggak tertebak.
Walau temanya Sindrom Asperger, pembaca akan menemukan banyak hal mulai dari bullying hingga perselingkuhan, bahkan cinta terlarang. Paket komplit. Menggambarkan bagaimana berpengaruhnya masa lalu pada hidup seseorang. Tiap tokoh mencari jalan sembuh dari luka masing-masing, memilih jalan untuk menebus kesalahan masing-masing, dan memilih tujuan masa depan masing-masing. Tapi, sekeras apa pun itu berusaha mengabaikan masa lalu, hal itu, sesekali pasti akan kembali menyapa. Oya, baca novel ini jadi keinget ama film Forgotten yang dibintangi Kang Ha Neul dan Kim Moo Yol.
Gemesnya baca novel ini tuh, hal yang harusnya nggak wajar malah berasa wajar. Kayak, oh ya nggak papa kalau dia lakuin itu. Pasca baca novel ini, jadi ngeri kalau denger kata hati ayam dan telur. Trus makin pengen jadi orang kaya yang punya banyak duit, karena kalau punya banyak uang, keinginan apa pun itu yang tampaknya mustahil jadi nggak mustahil. Kalau part ini jadi keinget ama drama Korea Little Women. Pengen juga bisa kayak mereka-mereka itu. Bikin skenario dalam skala besar dan sukses karena adanya uang.
Telur, Sindrom Asperger, dan malaikat. Menurut saya, malaikat yang sebenarnya adalah Mizuki. Sayangnya sang malaikat bertemu... bukan orang yang kurang tepat sih! Nah, kan jadi pengen ngomong lagi ke penulis, Kenapa sih Kak?? Heuheuheu. Andai bisa ketemu ama sosok kayak Mizuki di kehidupan nyata.
"Saat dewasa nanti, semua hal yang kau tolak atau justru kau abaikan bisa jadi akan membuatmu menyesal karena tidak melakukannya saat masih muda." Mizuki, 267.
Suka banget sama kata-kata Mizuki tentang masa muda dan kesempatan. Karena itu emang benar dan nohok banget kata-katanya karena jadi keinget banyak menyia-nyiakan kesempatan yang datang saat muda.
This novel is really keren! Walau ada beberapa typo, jadi berasa nggak ada kekurangan sama sekali karena ceritanya apik banget. Tapi emang nggak ada kurangnya sih novel ini. Hehehe.
Udah ya ngocehnya, luapin unek-uneknya setelah baca Rankaku. Jujur jadi ngarepin ini novel dibikin live action. Pasti bakalan seru! Semoga ada rezeki ke sana ya nantinya. Aamiin. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat membaca.
0 komentar