Review Korean Movie Battle of Jangsari (2019) - Ketika Prajurit Muda Yang Belum Berpengalaman Dikirim Ke Medan Perang

06:01

Battle of Jangsari



Kapten Lee Myung Joon (Kim Myung Min) membawa 772 tentara pelajar bersamanya untuk sebuah misi ke Jangsari. Misi mereka adalah mengecoh Korea Utara sebelum serangan sesungguhnya dilancarkan di Incheon pada hari berikutnya. Tentara pelajar yang rata-rata berusia 17 tahun itu hanya memiliki pengalaman dua minggu pelatihan. Di bawah pimpinan Kapten Lee, Choi Sung Pil (Minho) dan rekan-rekannya berusaha lepas dari serangan peluru dan melaksanakan misi di Jangsari.


• Judul:
- Global: Battle of Jangsari
- Harfiah: Jangsari: Forgotten Heroes
- Korea: Jangsari: Yitheojin Youngwoongdeul
- Hangul: 장사리: 잊혀진 영웅들

• Tanggal rilis: 25 September 2019
• Durasi: 104 menit
• Genre: Perang, berdasarkan kisah nyata
• Distributor: Warner Bros Korea
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan

• Catatan: Film ini berdasarkan kisah nyata dari "The Battle of Jangsari," yang menghabiskan waktu dua hari (14-15 September 1950) di Jangsari, Yeongdeok, provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan.

• Pemeran:

- Kim Myung Min:  Lee Myung-Joon
- Minho: Choi Sung Pil
- Kim Sung Cheol: Ki Ha Ryun
- Kim In Kwon: Ryu Tae Seok
- Kwak Si Yang: Park Chan Nyeon
- Megan Fox: Marguerite Higgins
- Jang Ji Gun: Guk Man Deuk
- Lee Ho Jung: Moon Jong Nyeo
- Lee Jae Wook: Lee Gae Tae
- Dong Bang Woo: Jendral Lim Choon Bong




Membaca sinopsisnya saja sudah membuat hati teriris. Pasukan beranggotakan 772 tentara muda yang rata-rata berusia 17 tahun dan hanya menjalani masa pelatihan selama dua minggu. Bunuh diri namanya!




Kapten Lee Myung Joon (Kim Myung Min) membawa pasukan dalam sebuah kapal untuk menjalankan misi ke Jangsari untuk melakukan pengecohan pada pasukan Korea Utara.



Ditemani Ryu Tae Seok (Kim In Kwon), Kapten Lee  Myung Joon membawa para pelajar menuju Jangsari.



Sejak awal Kapten Kapal merasa misi itu adalah misi bunuh diri yang akan membunuh mereka semua. Tapi, Kapten Lee tidak punya pilihan untuk mundur. Ia harus tetap maju menjalankan misi.

Di geladak, Park Chan Nyeon (Kwak Si Yang) menenangkan para tentara pelajar yang mabuk laut. Di sana para tentara pelajar saling bercerita untuk meredam rasa takut masing-masing.



Choi Sung Pil (Minho) mengingatkan rekan-rekannya cara membawa bekal dengan baik sebelum bersiap mendarat di pantai Jangsari.



Ki Ha Ryun (Kim Sung Cheol) membantah dan meremehkan Sung Pil. Namun, Sung Pil tak marah dan malah berjanji akan menyimpan bekal milik Ha Ryun.



Kapal makin dekat dengan pantai, belum sempat mendarat kapal sudah diserang. Perahu-perahu kecil yang membawa prajurit ke tepi tak lolos dari serangan. Melihat situasi tak banyak membantu, Kapten Kapal dan awaknya menawarkan diri untuk maju ke daratan. Sung Pil turut maju. Sialnya Kapten Kapal dan awaknya tewas di pantai. Sedang Sung Pil selamat. Pasukan pun mulai berenang ke daratan di tengah berondongan peluru lawan.

Pasukan kurang pengalaman itu tetap maju bertempur hingga matahari terbit. Kapten Lee pun membagi pasukan menjadi tiga bagian. Lee Gae Tae (Lee Jae Wook) yang berada di bawah pimpinan Park Chan Nyeon ditunjuk sebagai penembak jitu. Ia sukses menjalankan tugasnya.



Pasukan Kapten Lee berhasil merebut pertahanan musuh tapi ia harus kehilangan banyak anak buahnya. Tapi, perjuangan tidak berhenti sampai di situ. Mereka harus menghadapi krisis makanan dan senjata, sedang pasukan musuh semakin dekat pada mereka.


Karena tujuannya memang untuk mengacau, tampaknya pasukan yang dikirim ke Jangsari memang dipersiapkan untuk mati atau pasukan bunuh diri. Walau demikian mereka berhasil menjalanan misi dengan sukses sehingga misi yang sebenarnya di Incheon sukses.

Para prajurit pelajar yang belum berpengalaman sama sekali dipaksa turun ke medan perang. Kebanyakan dari mereka pun akhirnya datang untuk setor nyawa.

Pengorbanan demi keselamatan anggota pasukan agar bisa melanjutkan perjuangan. Kisah-kisah heroik yang selalu membuat air mata meleleh. Saya menyukai karakter Ryu Tae Seok yang santai dan mengayomi anak buahnya. Sayang dia harus gugur di medan perang.


Pelatihan secara langsung bagi pasukan pelajar yaitu dengan turun di medan perang. Mereka yang berhasil hidup harus terus berjuang dan berjuang. Rasa saling benci, saling iri, tapi saling membutuhkan, menumbuhkan bromance di antara para prajurit. Yang tadinya saling benci malah jadi saling sayang dan saling menyokong.

Uniknya karakter Sung Pil yang diperankan Minho aslinya orang Korea Utara. Tapi, Sung Pil justru mendaftar sebagai pasukan tentara pelajar Korea Selatan dan harus melawan pasukan Korea Selatan. Bahkan di tengah pertempuran ia bertemu dengan sepupunya yang menjadi anggota pasukan perang Korea  Utara. Nyesek banget.

Kisah anak perempuan yang harus maju ke medan perang dan menyamar sebagai lelaki pun nyata adanya.

Awalnya saya berpikir film ini akan mengekspos kemampuan sang kapten. Ternyata film ini lebih memfokuskan pada perjuangan tentara pelajar yang kurang pengalaman hingga akhir. Tapi, justru di sanalah keunikannya. Bikin ketar-ketir. Ngarepnya sih semua selamat sampai akhir.

Peran wartawan yang ingin menyuarakan kebenaran pun digambarkan dalam film ini melalui tokoh Marguerite Higgins yang diperankan oleh Megan Fox.



Film ini saya rekomendasikan untuk ditonton. Walau bertema perang, menurut saya tak sesadis film-film perang yang sebelumnya saya tonton. Walau tetep sih bikin nyesek. Terlebih yang di ekspos dalam film ini adalah para remaja. Film ini juga didukung banyak aktor papan atas. Dijamin mata pasti akan dimanjakan oleh kemampuan akting dan visual mereka.


Sekian ulasan saya. Maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.


Sumber gambar: Hancinema.


Tempurung kura-kura, 28 Desember 2019.
- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews