Review Film Viy (2014)

17:23


Viy (2014)



Pada masa itu, hampir semua wanita dianggap sebagai penyihir. Tak jarang mereka dibantai dengan alasan demi keselamatan desa dan penduduknya. Lalu, datanglah seorang ilmuwan yang membuat semua tatanan porak-poranda.

• Judul:
  - Global: Viy
  - Rusia: Вий
  - Inggris: Forbidden Kingdom
  - Judul lain: Forbidden Empire
• Tanggal rilis: 30 Januari 2014 di Rusia
• Durasi: 146 menit
• Catatan: Berdasarkan cerita yang ditulis oleh  Nikolai Gogol yang berjudul Viy
• Pemeran:
  - Jason Flemyng: Jonathan Green
  - Aleksey Chadov: Petrus
  - Anna Churina: Miss Dudley
  - Charles Dance: Lord Dudley
  - Agnia Ditkovskite: Nastusya
  - Anatoli Gushchin: Gorobets
  - Igor Jijikine: Dorosh

Pada abad ke-18 seorang kartografer bernama Jonathan Green melakukan sebuah perjalanan untuk melanjutkan penelitiannya. Dimulai dari Eropa Barat ia bergerak ke Timur. Setelah melewati Transylvania dan melintasi Pegunungan Carpathian, Green tersesat di sebuah desa kecil di hutan Ukraina yang tidak bisa dilewati. Ia bertemu dengan dua orang ilmuwan lainnya yang menceritakan tentang sebuah desa terkutuk. Green menganggap kisah tentang desa terkutuk hanya lelucon. Hingga kabut tebal di tengah hutan menggiringnya masuk ke dalam desa yang terisolasi itu.



Sebelumnya saya pernah menulis review Viy 2: Journey to China (2019) Nah, Viy (2014) ini adalah seri sebelumnya. Jadi kebalik. Harusnya nonton seri pertama dulu baru kedua. Ini kedua dulu, baru pertama. Untung ceritanya tidak bikin bingung. Hehehe. Langsung aja kita berbagi kesan ya.



Jonathan Green (Jason Flemyng) adalah seorang ilmuwan kartografi. Ia menikah dengan Miss Dudley (Anna Churina) walau hubungan keduanya tak direstui oleh Lord Dudley (Charles Dance). Setelah kabur dari usaha penangkapan yang dilakukan Lord Dudlye, Green melakukan perjalanan ilmiah dari Eropa Barat ke Timur. Di tengah perjalanan ia tersesat dan akhirnya terseret masuk ke sebuah desa yang terkenal sebagai desa terkutuk.



Berlatar pada abad ke-18 bagi saya film ini memiliki daya tarik tersendiri. Saya suka film dengan latar zaman dahulu. Itu pula yang menjadi salah satu alasan hingga memutuskan untuk menonton film ini. Ditambah genre-nya fantasi, jadi rasanya udah pas banget resepnya. Pasti bakalan disuguhi visualisasi yang cantik dan memanjakan mata. Tapi, ini masuk genre dark kan? Hmm... Jadi tidak terlalu berharap akan disuguhi hal yang indah.



Tapi tidak melulu seram kok! Keindahan alam, hutan dan danau yang cantik tapi juga misterius. Untuk visualisasi makhluk-makhluk fantasinya juga keren! Saya dibuat merinding ketika sosok--yang saya menduga itu adalah--Viy muncul. Matanya yang banyak dan kecil-kecil bikin saya merinding sampai mual. Nulis gini aja jadi keinget lagi. Heuheuheu.



Film ini tidak untuk ditonton anak-anak walau berkisah tentang petualangan dan fantasi. Ya kan masuk dark, Kura! Gimana sih kamu ini!

Sebenarnya dari awal sudah menduga siapa dalang di balik semua kekacauan di desa terkutuk. Namun, saya penasaran, si villain ini bisa sihir atau bisa memanggil setan apa gimana. Karena waktu Green diseret masuk ke desa terkutuk dia dikejar oleh sekumpulan serigala yang bukan hewan nyata.



Semakin ditonton mulai paham. Tentang Green yang melihat monster, saya menduga itu efek dari minuman keras yang dia minum. Tapi kenapa di ending si peri kecil nan serem masih ada ya? Bahkan di seri kedua juga muncul. Jadi saya bingung yang mana yang hanya ilusi dan mana yang real. Pada masa itu sepertinya monster, peri, penyihir, dan sejenisnya mungkin memang ada dan hidup berdampingan dengan manusia.

Setelah menonton sampai akhir, film ini memberi contoh bagaimana sebuah peristiwa bisa berkembang menjadi berbagai macam cerita fiksi. Peristiwa kematian Pannochka berkembang menjadi banyak versi cerita dan menyebar hingga keluar desa. Ada yang menyebutnya penyihir. Ada versi yang menceritakan bahwa dia adalah utusan iblis. Padahal kalau nonton sampai ending, Pannochka hanya korban dan sekaligus alat dari keserakahan para villain.



Semua teka-teki terjawab, walau ada satu bagian yang saya tonton sampai dua kali. Hehehe. Film ini mengingatkan saya pada Pan's Labyrinth. Setelah nonton masih menyisakan tanya. Mana yang ilusi, mana yang real.

Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Poster by: IMDb


Tempurung kura-kura, 10 Agustus 2020.
- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews