Review Novel Approximating The Distance Between Two People (Buku kelima seri Hyouka)
17:45
Approximating The Distance Between Two People
• Judul: Approximating The Distance Between Two People
• Penulis: Yonezawa Honobu
• Penerbit: Penerbit Haru
• Tahun terbit: Cetakan pertama, Juni 2020
• Jumlah halaman: 316 hlm; 19 cm
• ISBN: 978-623-7351-33-7
• Penulis: Yonezawa Honobu
• Penerbit: Penerbit Haru
• Tahun terbit: Cetakan pertama, Juni 2020
• Jumlah halaman: 316 hlm; 19 cm
• ISBN: 978-623-7351-33-7
Musim semi telah tiba. Klub Sastra Klasikakhirnya naik ke kelas 2 SMA. Hotaro dan teman-temannya menyambut seorang calon anggota baru kelas 1 Klub Sastra Klasik bernama Ohinata.
Akan tetapi, belum sempat Ohinata menjadi anggota resmi klub, dia tiba-tiba menyatakan mundur dengan alasan yang tidak jelas dan mencurigakan.
Bisakah Hotaro menemukan alasan gadis tersebut mundur sebelum tenggat pendaftaran resmi? Sialnya, hari itu adalah hari turnamen marathon, jadi Hotaro harus berpikir sambil berlari, kegiatan yang melawan prinsip hemat energinya....
Approximating The Distance Between Two People adalah buku kelima dari seri Hyouka. Sejak membaca buku pertamanya, saya dibuat jatuh hati. Karenanya serial Hyouka karya Yonezawa Honobu Sensei menjadi salah satu buku yang harus saya beli jika terbit seri terbarunya. Hehehe. Seri Hyouka juga merupakan buku J-Lit kedua yang diterbitkan Penerbit Haru favorit saya setelah karya-karya Akiyoshi Rikako Sensei.
Alasan kenapa saya bisa jatuh hati ke novel J-Lit bisa dibaca di sini
Untuk review novel Hyouka 1-4 bisa baca di sini
Kemampuan membaca sedikit menurun heuheuheu. Biasanya tak membutuhkan waktu yang lama untuk membaca novel favorit. Baiklah. Sekarang saya akan membagi kesan setelah membaca novel Approximating The Distance Between Two People.
Masih tentang Hotaro, Chitanda, Ibara, dan Satoshi yang tergabung dalam Klub Sastra Klasik. Di buku kelima ini diceritakan jika keempat anggota Klub Sastra Klasik sudah naik ke kelas 2 SMA. Mengikuti tradisi tahun ajaran baru, Klub Sastra Klasik juga membuka pendaftaran untuk anggota baru. Termasuk klub minoritas, Klub Sastra Klasik mendapatkan seorang anggota secara tidak sengaja di hari digelarnya festival perekurtan anggota baru. Anggota baru itu seorang siswi kelas 1 bernama Ohinata.
Ohinata adalah gadis yang ceria dan mudah akrab. Dengan mudah ia membaur dengan Hotaro, Ibara, Satoshi, dan Chitanda. Namun, Ohinata tiba-tiba mengundurkan diri. Ibara dan Satoshi menduga jika ada masalah antara Chitanda dan Ohinata. Merasa terusik, Hotaro pun berusaha mencari kebenaran.
Dalam buku kelima ini penutur cerita masih Hotaro. Walau udah sampai di buku kelima, tetap aja kadang dibikin gemas sama isi kepala Hotaro yang kadang lebay dalam memikirkan sesuatu. Tapi memang orang-orang seperti Hotaro itu punya banyak sisi menggemaskan jika bisa mengetahui isi pikirannya. Jadi pengen acak-acak rambut Hotaro setiap kali otak lebaynya yang kumat.
Novel remaja yang nggak membuat saya bosan. Ringan-ringan berat. Ringan tapi pembaca diajak mikir juga, penasaran juga. Berat tapi nggak terlalu berat sekali sampai bikin puyeng dan harus baca dua atau tiga kali biar mudeng. Kasus yang diangkat pun mungkin bagi sebagian orang hal nggak penting. Tapi di situ menariknya. Saya pun sempat berpikir, ngapain Chitanda membahas labu di meja Klub Camilan. Tapi karena rasa penasaran Chitanda, nyawa seorang murid terselamatkan. Hal yang dianggap nggak penting nggak menutup kemungkinan memiliki hal besar di baliknya.
Dalam buku kelima ini lebih berwarna walau Hotaro lebih banyak mendominasi. Pemuda dengan prinsip hemat energi ini bisa juga membaur dengan junior. Bahkan bisa akrab dan memenangkan hati sang junior. Bakat terpendam yang dimiliki Hotaro. Hehehe. Tapi bener yang dibilang Ohinata, orang yang harus diwaspadai adalah orang seperti Hotaro, bukan Chitanda. Saya setuju. Hotaro itu diam-diam menghanyutkan.
Dari awal gaya penulisan Yonezawa Honobu Sensei sangat mudah dicerna. Mengalir dan bikin terhanyut. Tahu-tahu sudah larut dalam cerita. Senangnya lagi, sepanjang membaca tidak menemukan typo. Woa!!! Terima kasih Kakak Editor atas kerja kerasnya.
Dengan latar festival maraton sekolah, saya jadi teringat pada film Samurai Marathon
Oya, buku ini saya dapatkan dengan mengikuti special offer dari Penerbit Haru, jadi seperti biasa saya mendapat banyak bonus. Ada kejadian kurang menyenangkan dalam proses pengiriman, tapi saya lega karena akhirnya buku sampai ke pangkuan dengan selamat.
Oya, buku ini saya dapatkan dengan mengikuti special offer dari Penerbit Haru, jadi seperti biasa saya mendapat banyak bonus. Ada kejadian kurang menyenangkan dalam proses pengiriman, tapi saya lega karena akhirnya buku sampai ke pangkuan dengan selamat.
"Temanku bilang, cinta adalah hal yang diberikan tanpa harus merasa kecewa." --Ohinata.
Awalnya saya pikir konflik Ohinata adalah masalah cinta, tapi salah. Kekeke. Saya sempat berpikir mungkin Ohinata naksir salah satu dari orang yang dikenal Chitanda dalam lingkaran keluarga besar Chitanda. Ternyata salah. Lucu sih setelah baca sampai akhir. Bisa saling salah duga. Hehehe.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Selamat membaca.
Tempurung kura-kura, 30 Agustus 2020.
- Kurayui -
0 komentar